<![CDATA[Potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327,6 triliun per tahun, namun realisasinya baru sekitar 10% dari potensi. Di Provinsi Banten, BAZNAS baru mampu menghimpun sekitar 8,5% dari potensi zakat yang ada. Rendahnya penghimpunan zakat melalui lembaga berdampak pada tidak optimalnya pendistribusian dana zakat, sehingga menghambat fungsi zakat sebagai instrumen kesejahteraan dan keadilan sosial. Minimnya partisipasi muzaki dalam membayar zakat melalui lembaga dapat disebabkan oleh lemahnya literasi zakat, rendahnya kepercayaan terhadap lembaga pengelola zakat, kurangnya transparansi pengelolaan, serta tingkat religiusitas masyarakat yang belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh literasi zakat, kepercayaan, transparansi, dan religiusitas terhadap keputusan muzaki dalam membayar zakat melalui lembaga, dengan fokus pada BAZNAS Provinsi Banten. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif melalui metode survei terhadap 100 responden. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil uji t yang kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel pada taraf signifikansi 10% diperoleh t tabel sebesar 1,290. Nilai t hitung untuk masing-masing variabel: literasi zakat (2,814), kepercayaan (1,913), transparansi (6,403), dan religiusitas (6,316). Ini menunjukkan keempat variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan muzaki. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,754 menunjukkan bahwa 75,4% keputusan muzaki dijelaskan oleh variabel independen, sementara 24,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil penelitian menegaskan pentingnya strategi peningkatan literasi zakat, penguatan kepercayaan publik, penerapan transparansi yang tinggi, dan pengembangan religiusitas dalam mendorong optimalisasi zakat kelembagaan demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.]]>
Copyrights © 2025
