Kacang merah adalah sumber protein nabati yang penting di Indonesia, kaya akan nutrisi seperti protein, karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral. Penanaman kacang merah di dataran menengah, terutama di Sumatera Utara, bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan efisiensi dalam rangka ekstensifikasi lahan. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh berbagai kultivar kacang merah lokal (Phaseolus vulgaris L.) asal Simalungun dan aplikasi asam salisilat terhadap tanaman kacang merah di dataran menengah. Penelitian dilaksanakan di Desa Rumah Galuh, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor, yaitu 9 kultivar kacang merah lokal dan 3 konsentrasi asam salisilat (kontrol, 100 ppm, dan 200 ppm). Hasil penelitian menunjukkan kultivar Siantar Narumonda (TE1) memiliki hasil terbaik dan berpengaruh nyata pada tinggi tanaman. Pengaplikasian asam salisilat dengan konsentrasi 200 ppm memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bobot basah, dan bobot kering tanaman. Asam salisilat terbukti mampu meningkatkan aktivitas fisiologis tanaman, seperti fotosintesis dan metabolisme, yang mendukung peningkatan produksi kacang merah. Interaksi antara kultivar dan aplikasi asam salisilat memberikan pengaruh signifikan pada tinggi tanaman, namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap parameter lainnya.
Copyrights © 2025