<![CDATA[ABSTRAK Latar belakang. Hipertensi merupakan penyakit kronis yang sering disebut sebagai silent killer karena tidak menimbulkan gejala khas namun berisiko menimbulkan komplikasi serius. Salah satu tantangan utama dalam pengelolaannya adalah rendahnya tingkat kepatuhan pasien dalam menjalani terapi obat antihipertensi. Pendidikan kesehatan menjadi salah satu strategi penting untuk meningkatkan kepatuhan tersebut. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pasien hipertensi mengenai pengendalian dan pengontrolan tekanan darah melalui pendidikan kesehatan. Kegiatan dilaksanakan pada 11–16 Agustus 2025 di Puskesmas III Denpasar Utara dengan jumlah peserta 15 orang pasien hipertensi. Metode dalam kegiatan ini menggunakan edukasi deskriptif dengan desain pre- dan post-test, yang dilaksanakan pada 11-16 Agustus 2025 di Puskesmas, melibatkan 15 pasien hipertensi. Peningkatan pengetahuan diukur dengan membandingkan hasil tes sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pasien setelah diberikan pendidikan kesehatan, di mana responden dengan pengetahuan baik meningkat dari 66,0% menjadi 86,7%. Selain itu, terdapat penurunan rata-rata tekanan darah, dari 162,79/91,33 mmHg menjadi 159,00/87,20 mmHg. Kesimpulan bahwa temuan ini memperkuat bukti bahwa pendidikan kesehatan tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga berdampak pada perilaku pengelolaan hipertensi. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk pemberian pendidikan kesehatan sebaiknya diintegrasikan ke dalam pelayanan kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit, dengan pendekatan konseling, edukasi interaktif, serta pemanfaatan media digital untuk mendukung kepatuhan pasien hipertensi. Kata kunci: Hipertensi, Pendidikan Kesehatan, Kepatuhan, Pengetahuan, Tekanan Darah]]>
Copyrights © 2025
