Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIRI (SELF CARE ACTIVITY) PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Marlinda, Ni Wayan Yatik; Nuryanto, I Kadek; Noriani, Ni Ketut
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.501 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i2.182

Abstract

This study was to determine the correlation between family support and self-care activity in patient with type 2 diabetes mellitus at public health center II west Denpasar. This study employed correlative analytics design with cross sectional study. The population of this study were 131 patients with type 2 diabetes mellitus. There were 99 respondents recruited as the sample of the study which were selected by using non-probability, consecutive sampling technique. The data were collected by using questionnaire and analyzed statistically y using Spearman’s Rho test. The finding of this study showed that there were 59 respondents (56.6%) had moderate family support and 77 respondents (77.8%) had good self-care activity. There was a positive correlation between family support and self-care activity in patient with type 2 diabetes mellitus (p-value = 0.001; r = 0.370). Good family support could affect self-care activity in patients with type 2 diabetes mellitus. Family are expected to motivate patient in carry-out self-care activity. Keywords: Family support, Self-care activity, Type 2 diabetes mellitus
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, POLA MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR Widyantari, Ni Made Ayu; Nuryanto, I Kadek; Dewi, Komang Ayu Purnama
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21.559 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.121

Abstract

 ABSTRAKTujuan : untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, pola makan dan pendapatan keluarga dengan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar.Metode : penelitian ini menggunakan desain case-control dimana sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang jumlahnya 40 sampel. Tehknik analisa data menggunakan uji Chi Square.Hasil : diperoleh hasil 60% anak obesitas berjenis kelamin perempuan dan  40% berumur 9 tahun, 66,7% anak yang punya penghasilan keluarga tinggi, 68,4% anak tidak obesitas punya penghasilan keluarga rendah, 90% anak obesitas memiliki aktivitas kurang, 90% anak tidak obesitas memiliki aktivitas baik, 83,3% anak obesitas memiliki pola makan berlebih, 100% anak tidak obesitas memiliki pola makan tidak berlebih. Hasil uji statistic Chi Square didapatkan hasil pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan secara berturut-turut adalah p=0.027, p=0,000, p=0,000 dimana nilai P value < 0,05 yang artinya ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas.Simpulan : ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas. Anak yang punya penghasilan keluarga tinggi berisiko 4,333 kali lebih besar terkena obesitas dan anak dengan aktivitas fisik baik berisiko 0,012 lebih rendah terkena obesitas. 
HUBUNGAN ANTARA JENIS INSISI KATARAK DENGAN KEJADIAN SINDROMA MATA KERING PADA PASIEN PASCA OPERASI KATARAK DI RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA Widiadnyana, I Nyoman; Nuryanto, I Kadek; Negara, I Gusti Ngurah Made Kusuma
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.027 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.38

Abstract

Background: Cataract surgery is a surgery for cataract patients. This surgery has some complications, such as the occurrence of dry eyes syndrome. There are two techniques of cataract surgery; they are Phacoemulsification and SISC with different type of incision. The purpose of this study was to determine the relationship between the types of cataract incision with the incidence of dry eyes syndrome. Methods: This study used descriptive correlation design with cross-sectional approach. The sampling technique used was non-probability sampling with consecutive sampling technique. The total sample used in this study were 78 respondents, in which 51 respondents had undergone Phacoemulsification incision and 27 respondents had undergone SICS incision. The data collection tool used was the OSDI questionnaires. Results: 10 respondents who had the SISC and 5 respondents who had the Phacoemulsification experienced dry eyes syndrome. The result of Chi Square test showed that p-value was 0.009; which means there was a significant relationship between the types of cataract incision with the incidence of dry eyes syndrome. Conclusion: The types of cataract incision had a significant relationship to the occurrence of dry eyes syndrome. Therefore, nurses are expected to be able to provide care and give CIE (communication, information, and education) to reduce the complications. Keywords: cataract, dry eyes syndrome, type of incision
Hubungan ASI Eksklusif Dan Riwayat Penyakit Infeksi Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Puskesmas Wae Nakeng Tahun 2018 Adianta, I Ketut Alit; Nuryanto, I Kadek
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.525 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v3i1.152

Abstract

Tujuan penelitian untuk menganalisa hubungan ASI eksklusif dan riwayat penyakit infeksi  dengan kejadian stunting pada balita di wilayah Puskesmas Wae Nakeng. Metode penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah anak berusia 12-36 bulan sebanyak 275 yang dipilih menggunakan tehnik cluster sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Stunting pada anak diukur menggunakan indikator tinggi badan atau panjang badan menurut umur (WHO 2010). Analisis data menggunakan uji Spearman Rho dengan derajat kesalahan α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting pada balita sebesar 62,9%. Pemberian ASI eksklusif pada balita sebesar 83,3% dan riwayat penyakit infeksi sebesar 69,1%. Hasil uji statistik didapat nilai ASI eksklusif adalah p = 0,143 > α < 0,05, yang berarti Ha ditolak dan nilai riwayat penyakit infeksi adalah p = 0,000 < α < 0,05 yang berarti Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita dan terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita dengan arah korelasi positif.
TINGKAT GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DI INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI Kusuma, Made Dian Shanti; NURYANTO, I KADEK; GEDE SUTRISNA, I PUTU
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.310

Abstract

Latar Belakang: Depresi pada remaja atau dewasa muda sangat jarang teridentifikasi, depresi tersebut dapat dipengaruhi oleh masalah depresi dari keluarga, stress, dan perubahan hormone. Apabila gejala perubahan psikologis yang dimiliki seseorang tidak teridentifikasi dan diatasi dengan baik, mereka bisa mengalami depresi. Dalam hal ini, skrining depresi perlu dilakukan dikalangan mahasiswa untuk mencegah terjadinya depresi.Metode: Design pada penelitian ini adalah descriptive dengan pendekatan cross-sectional, populasi dan sampel adalah mahasiswa program studi Sarjana Keperawatan ITEKES Bali. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Patient Health Questionnaire 9 (PHQ-9) yang digunakan untuk melakukan skrining depresi.Hasil: Tingkat gejala depresi pada mahasiswa program studi sarjana keperawatan bervariasi dimana hampir 50% memiliki gejala depresi ringan yaitu sebanyak 107 orang (45.5%), sedangkan terlihat 4 orang mahasiswa memiliki gejala depresi berat (1.7%). Sekitar 30% mahasiswa 69 (29.4%) tidak depresi. Dimana beberapa perilaku terkait gejala depresi yang dialami oleh responden adalah kurang tertarik atau bergairah dalam melakukan apapun, merasa murung, muram, atau putus asa, sulit tidur atau insomnia, kurang percaya diri, dan sulit berkonsentrasi pada sesuatu.Kesimpulan: Gejala depresi yang dialami mahasiswa bervariasi dilihat dari data karakteristik. Pada mahasiswa jika mekanisme koping nya kurang baik/maladaptive akan sangat renten memiliki gejala depresi. Oleh karena itu, perlu pengawasan khusus untuk mahasiswa apabila dilihat menunjukkan tanda dan gejal depresi, untuk mencegah terjadinya depresi
GAMBARAN PERILAKU MOBILISASI DINI PASIEN POST OPERATIVE LAPARATOMY DI RSUD BANGLI Suarningsih, Ni Ketut; Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S, I Gusti Ngurah Made; Nuryanto, I Kadek
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jrkn.v5i1.313

Abstract

Latar belakang: Laparatomy adalah tindakan yang melibatkan rongga abdomen yang dapat dilakukan dengan pembedahan terbuka. Setelah dilakukan laparatomy, mobilisasi dini post-operative menjadi hal penting harus dilakukan sebagai upaya pencegahan komplikasi post operative.Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah melihat gambaran perilaku mobilisasi dini pasien post-operative laparatomy Di RSUD BangliMetode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan sampel sebanyak 63 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi perilaku mobilisasi diniHasil: Gambaran perilaku mobilisasi dini pasien post-operative laparatomy menunjukkan bahwa sebagian besar berkategori buruk (57,1%) dan perilaku mobilisasi dini dengan kategori baik sebanyak 42,9%.Kesimpulan: Peneliti menyarankan kepada instansi kesehatan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan menggunakan media informasi yang mudah dipahami dan mensosialisasikan Standar Operational Prosedur (SOP) tentang pentingnya mobilisasi dini pasca operative laparatomy.Kata kunci : Perilaku, Mobilisasi Dini, Pasien Post Operative Laparatomy ABSTRACTBackground: Laparatomy is a procedure involving the abdominal cavity that can be conducted with open surgery. After a laparatomy, early post-operative mobilization is an important thing to do as an effort to prevent post-operative complications.Purpose: The purpose of this study was to determine the early mobilization behavior of post-operative laparatomy patient in Bangli HospitalMethod: This research was a descriptive study with a sample of 63 respondents who were selected using accidental sampling technique. Data collection used early mobilization behavior observation sheetResult: Early mobilization behavior in post-operative laparatomy patients showed that most of them were in the bad category (57.1%) and the early mobilization behavior was in the good category as much as 42.9%.Conclusion: The researcher suggest that health agencies can improve the quality of health services by using easy-to-understand information media and socializing Standard Operating Procedures (SOP) about the importance of early mobilization after operative laparatomy. Keywords: Behavior, Early Mobilization, Post-Operative Laparatomy Patient
PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL YANG MELAKUKAN DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN PRENTAL YOGA DI KLINIK BUMI SEHAT TAHUN 2018 Ade Sri Wahyu Hartasih; GA Dwina Mastryagung; I Kadek Nuryanto
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.267 KB)

Abstract

Mengetahui perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil yang melakukan dengan yang tidak melakukan prenatal yoga di klinik Bumi Sehat. Penelitian ini menggunakan desain Analitik Komparatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 122 responden. Penghitungan sampel menggunakan Non Probability Sampling dengan tehnik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Dari uji statistik Mann-Withney U dengan level signifikan (α = 0.05) diperoleh nilai probabilitas (p-value = 0,006) hasil uji tersebut menunjukkan ada perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil yang melakukan dengan yang tidak melakukan prenatal yoga dalam menghadapi persalinan. Diharapkan dari hasil penelitian, bagi pihak klinik untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas mengenai banyaknya manfaat yang akan didapatkan ibu hamil jika melakukan/mengikuti kelas prenatal yoga dengan rutin agar berkurangnya perasaan cemas yang dialami ibu saat kehamilan.
EFEKTIFITAS MINUMAN KARBOHIDRAT UNTUK MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAECAREA I Wayan Sudiana; I Kadek Nuryanto; Made Mertha harianto
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.464 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v6i1.334

Abstract

Sectio Caecarea dapat memunculkan kecemasan. State anxiety merupakan salah satu komponen kecemasan yang ditandai dengan kondisi emosional sementara “saat ini” pada diri individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang dirasakan secara sadar serta bersifat subjektif. Puasa pra operasi dengan pemberian minuman karbohidrat 2 – 3 jam sebelum operasi dapat mengurangi kecemasan pada pasien pra operasi sectio caecarea. Tujuan Untuk mengetahui efektifitas puasa dengan pemberian minuman karbohidrat 2-3 jam sebelum operasi untuk menurunkan tingkat state anxiety pada pasien pre operasi sectio caecarea. Desain penelitian ini adalah pra experimental (one-group pre-post test design). Sampel diambil secara consecutive sampling sebanyak 40 responden dengan perlakuan puasa 6-8 jam pre operasi dan diberikan minuman karbohidrat   2-3 jam sebelum operasi. Pengukuran state anxiety dilakukan sebelum dan setelah diberikan intervensi. Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan uji wilxocon untuk mengetahui perbedaan antara tingkat state anxiety sebelum dan setelah puasa dengan pemberian minuman karbohidrat 2-3 jam sebelum operasi pada pasien pre operasi sectio caecarea.  Hasil dari penelitian ini Terdapat perbedaan signifikan antara tingkat state anxiety sebelum dan setelah puasa dengan pemberian minuman karbohidrat 2-3 jam sebelum operasi pada pasien pre operasi sectio caecarea dengan p-value 0.007.  Kesimpulan Minuman karbohidrat efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan (state anxiety) pada pasien pre operasi sectio caecarea. Kata Kunci :  Minuman karbohidrat, tingkat kecemasan, state anxiety pra operasi
HUBUNGAN ANTARA JENIS INSISI KATARAK DENGAN KEJADIAN SINDROMA MATA KERING PADA PASIEN PASCA OPERASI KATARAK DI RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA I Nyoman Widiadnyana; I Kadek Nuryanto; I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2017)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (870.027 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v1i1.38

Abstract

Background: Cataract surgery is a surgery for cataract patients. This surgery has some complications, such as the occurrence of dry eyes syndrome. There are two techniques of cataract surgery; they are Phacoemulsification and SISC with different type of incision. The purpose of this study was to determine the relationship between the types of cataract incision with the incidence of dry eyes syndrome. Methods: This study used descriptive correlation design with cross-sectional approach. The sampling technique used was non-probability sampling with consecutive sampling technique. The total sample used in this study were 78 respondents, in which 51 respondents had undergone Phacoemulsification incision and 27 respondents had undergone SICS incision. The data collection tool used was the OSDI questionnaires. Results: 10 respondents who had the SISC and 5 respondents who had the Phacoemulsification experienced dry eyes syndrome. The result of Chi Square test showed that p-value was 0.009; which means there was a significant relationship between the types of cataract incision with the incidence of dry eyes syndrome. Conclusion: The types of cataract incision had a significant relationship to the occurrence of dry eyes syndrome. Therefore, nurses are expected to be able to provide care and give CIE (communication, information, and education) to reduce the complications. Keywords: cataract, dry eyes syndrome, type of incision
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, POLA MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR Ni Made Ayu Widyantari; I Kadek Nuryanto; Komang Ayu Purnama Dewi
Jurnal Riset Kesehatan Nasional Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924.079 KB) | DOI: 10.37294/jrkn.v2i2.121

Abstract

 ABSTRAKTujuan : untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, pola makan dan pendapatan keluarga dengan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar.Metode : penelitian ini menggunakan desain case-control dimana sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang jumlahnya 40 sampel. Tehknik analisa data menggunakan uji Chi Square.Hasil : diperoleh hasil 60% anak obesitas berjenis kelamin perempuan dan  40% berumur 9 tahun, 66,7% anak yang punya penghasilan keluarga tinggi, 68,4% anak tidak obesitas punya penghasilan keluarga rendah, 90% anak obesitas memiliki aktivitas kurang, 90% anak tidak obesitas memiliki aktivitas baik, 83,3% anak obesitas memiliki pola makan berlebih, 100% anak tidak obesitas memiliki pola makan tidak berlebih. Hasil uji statistic Chi Square didapatkan hasil pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan secara berturut-turut adalah p=0.027, p=0,000, p=0,000 dimana nilai P value < 0,05 yang artinya ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas.Simpulan : ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas. Anak yang punya penghasilan keluarga tinggi berisiko 4,333 kali lebih besar terkena obesitas dan anak dengan aktivitas fisik baik berisiko 0,012 lebih rendah terkena obesitas. 
Co-Authors Ade Sri Wahyu Hartasih Adiana, I Nengah Agus Ari Pratama Agustini, Ni Komang Tri Astawa, I Gede Satria Darmini, A.A.A Yuliati Dewi, Ni Nyoman Ari Kundari Garbhani, Anak Agung Istri Hiranya Gusti Ayu Dwina Mastryagung I GEDE PUTU DARMA SUYASA I Gusti Agung Tresna Wicaksana I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara I Gusti Ngurah Made Kusuma Negara I Ketut Alit Adianta I Ketut Swarjana I Nyoman Widiadnyana I Putu Ari Yudha Pranata I PUTU GEDE SUTRISNA I Putu Gede Sutrisna . I Wayan Sudiana Ida Bagus Putu Rai Suryawan Juniari, Ni Komang Ayu Komang Ayu Purnama Dewi Kusuma Negara, S.Kep., M.N.S, I Gusti Ngurah Made LEWAR, EMANUEL ILEATAN Made Dian Shanti Kusuma Made Mertha harianto Made Rismawan Marlinda, Ni Wayan Yatik Mudawati, Gusti Ayu Sri Negara, I Gusti Ngurah Made Kusuma Ni Kadek Sutini Ni Kadek Sutini Ni Ketut Erawati Ni Ketut Noriani Ni Ketut Suarningsih Ni Luh Putu Dina Susanti Ni Luh Putu Mira Santana Sari Ni Luh Putu Mira Santana Sari Ni Made Ayu Widyantari Ni Made Manik Elisa Putri Ni Made Ratih Comala Dewi Ni Putu Ayu Ratna Dewi Ni Putu Kamaryati Ni Wayan Kesari Dharmapatni Ni Wayan Yatik Marlinda Nurwijayanti Putu Ayu Ratna Darmayanti Putu Inge Ruth Suantika Putu Noviana Sagitarini Ritassi, Aloysia Juniarti Sani, Ari Wina Sarah K Wulandari Sarah K. Wulandari Serinadi, Desak Made Suarningsih, Ni Ketut Suprapto, Sentot Imam Suryawan, Ida Bagus Putu Rai Widiadnyana, I Nyoman Widyantari, Ni Made Ayu Wisnawa, I Nyoman Dharma Wulandari, Sarah K Yusniawati, Yustina Ni Putu