Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi adaptif masyarakat eks-lokalisasi Dolly dalam mempertahankan keberlangsungan ekonomi pasca-penutupan. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian meliputi warga, pengurus RT, serta tokoh masyarakat Putat Jaya C Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menerapkan strategi adaptif melalui diversifikasi usaha kecil, pemanfaatan layanan digital, serta pelatihan keterampilan berbasis komunitas. Faktor pendukung utama adalah solidaritas sosial dan dukungan pemerintah, sementara hambatan berasal dari keterbatasan modal, keterampilan manajerial, dan stigma sosial. Implikasi strategi adaptif lebih menekankan pada pemenuhan kebutuhan dasar dan menjaga keberlangsungan hidup dibanding peningkatan kesejahteraan signifikan. Penelitian ini menegaskan bahwa keberhasilan adaptasi ekonomi perlu dilihat pula dari aspek sosial dan psikologis masyarakat. This study aims to analyze the adaptive strategies of the Dolly ex-localization community in maintaining post-closure economic sustainability. The research method uses a descriptive qualitative approach with interview, observation, and documentation techniques. The research informants included residents, RT administrators, and community leaders of East Putat Jaya C. The results of the study show that communities are implementing adaptive strategies through small business diversification, the use of digital services, and community-based skills training. The main supporting factors are social solidarity and government support, while barriers stem from capital limitations, managerial skills, and social stigma. The implications of adaptive strategies emphasize more on meeting basic needs and maintaining survival than on significant improvements in welfare. This study emphasizes that the success of economic adaptation also needs to be seen from the social and psychological aspects of society
Copyrights © 2025