Pemakaian herbisida tunggal yang dilakukan terus-menerus akan menimbulkan resiko resistensi gulma, untuk mengatasinya perlu dilakukan pencampuran herbisida. Pencampuran herbisida dengan dua atau lebih jenis bahan aktif bertujuan untuk memperluas spektrum pengendalian gulma dan menghambat terjadinya resistensi gulma,campuran herbisida antar satu bahan aktif dengan bahan aktif yang lain dapat bersifat aditif, sinergis, dan antagonis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sifat aktivitas campuran herbisida yang berbahan aktif cyhalofop-buty dan penoxsulam terhadap gulma Echinochloa cruss galli dan Cyperus iria. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di Rumah Kawat dan Laboratorium Pestisida Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian menggunakan RancanganAcak Kelompok (RAK) dengan tingkat dosis perlakuan dan diulang sebanyak 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari tiga jenis herbisida yaitu herbisida tunggal cyhalofop-butyl (0; 1,875; 3,75; 7,5; 15; 30; l/ha), herbisida penoxsulam (0; 5; 10; 20; 40; 80 l/ha),dan campuranbahan aktif dari cyhalofop-butyl dan penoxsulam (0; 2,25; 4,5; 9; 18; 36 l/ha). Gulma yang menjadi sasaran adalah gulma Echinochloa cruss galli dan Cyperus iria. Variabel yang diamati yaitu tingkat keracunan dan bobot kering gulma. Analisis data yang digunakan adalah analisis sidik ragam dan analisis probit menggunakan program SAS untuk menentukan LD50 tiap perlakuan herbisida tunggal dan campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran herbisida cyhalofop-butyl dan penoxsulam memiliki nilai LD50 perlakuannya sebesar 238,8507 g/ha dengan nilai indeks kombinasi (IK) sebesar 0,98 (IK≤1) sehingga campuran herbisida cyhalofop-butyl dan penoxsulam bersifat sinergis. .
Copyrights © 2025