Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis persepsi mahasiswa terhadap penegakan hukum di Indonesia sebagai sarana menyuarakan aspirasi. Indonesia sebagai negara hukum menghadapi berbagai tantangan dalam penegakan hukum, seperti lemahnya akuntabilitas aparat, diskriminasi, dan rendahnya kepercayaan publik. Mahasiswa, sebagai agen perubahan dan kontrol sosial, memiliki peran penting dalam mengkritisi dan menyuarakan aspirasi melalui jalur hukum. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara semi-terstruktur yang melibatkan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Medan, menggunakan purposive sampling dengan strategi Maximum Variation Sampling (MVS). Analisis data mengacu pada model Miles dan Huberman (1994) dengan pendekatan tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memandang penegakan hukum di Indonesia masih cacat struktural, cenderung tebang pilih, dan aparat penegak hukum belum maksimal menjalankan tugasnya. Demonstrasi dianggap sebagai sarana efektif dalam menyuarakan aspirasi karena jalur hukum formal belum sepenuhnya efektif. Mahasiswa menuntut adanya penegakan hukum yang adil, transparan, dan bebas intervensi kekuasaan. Penelitian ini memberikan gambaran penting tentang peran strategis mahasiswa dalam mengawal negara hukum dan menjadi masukan bagi pembuat kebijakan untuk memperbaiki sistem hukum di Indonesia.
Copyrights © 2025