Penelitian ini bertujuan untuk menggali strategi ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan di masyarakat adat Dayak Kiyu Meratus, Kalimantan Selatan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi literatur (library research) yang mengkaji berbagai konsep dan teori terkait ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya alam berbasis adat, serta kearifan lokal masyarakat adat. Penelitian ini menemukan bahwa ketahanan pangan masyarakat Dayak Kiyu Meratus sangat bergantung pada diversifikasi sumber pangan yang mencakup padi huma, umbi-umbian, kebun campur, ternak, serta hasil hutan non-kayu. Mekanisme lumbung adat, sistem bagi hasil, dan gotong royong menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan dan distribusi pangan. Pengelolaan sumber daya alam berbasis adat, melalui penerapan zonasi adat, rotasi ladang, serta larangan eksploitasi berlebihan, berperan penting dalam menjaga ekosistem dan keberlanjutan produksi pangan lokal. Kelembagaan adat yang kuat menjadi mekanisme utama dalam pengelolaan alam, diiringi dengan sanksi adat yang memastikan kepatuhan terhadap aturan yang ada. Peran gender, terutama perempuan, juga sangat penting dalam pengelolaan pangan dan pelestarian budaya, sementara pemuda berperan sebagai agen regenerasi. Penelitian ini juga mengungkap pentingnya pengakuan legal atas wilayah adat untuk memperkuat ketahanan pangan dan kelestarian alam. Praktik ketahanan pangan berbasis kearifan lokal ini relevan sebagai rujukan kebijakan pembangunan berkelanjutan.
Copyrights © 2026