Maloklusi merupakan masalah kesehatan gigi yang dapat memengaruhi fungsi mastikasi, fonetik, dan estetika wajah⁽¹,²⁾. Penilaian kebutuhan perawatan ortodonti dapat dilakukan menggunakan Dental Aesthetic Index (DAI)⁽³⁾. Mengetahui distribusi maloklusi dan kebutuhan perawatan ortodonti berdasarkan DAI pada remaja usia 12–19 tahun di Puskesmas Lepo-Lepo. Penelitian deskriptif potong lintang dengan total sampling terhadap seluruh pasien remaja yang datang selama Juli–September 2025 (n = 28). Kriteria inklusi: usia 12–19 tahun dan gigi permanen lengkap; eksklusi: masih ada gigi susu, kehilangan gigi M1 permanen, atau usia di luar rentang. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan intraoral menggunakan kaca mulut dan probe inc 15 berdasarkan formulir DAI WHO. Berdasarkan klasifikasi Angle, Klas I = 60,7 %, Klas II = 17,9 %, Klas III = 21,4 %. Komponen DAI terbanyak crowding (78,6 %), overjet > 3 mm (25 %), spacing (14,3 %). Sebanyak 82 % tidak memerlukan perawatan ortodonti. Sebagian besar remaja memiliki maloklusi Klas I dengan kebutuhan perawatan rendah. Pemeriksaan DAI efektif digunakan untuk skrining ortodonti di layanan primer.
Copyrights © 2025