Generasi muda menempati posisi strategis dalam menjaga keberlanjutan demokrasi Indonesia, sekaligus menjadi kelompok yang paling dekat dengan perubahan sosial, budaya, dan politik di era globalisasi. Pancasila sebagai dasar negara menyediakan landasan normatif bagi praktik demokrasi, namun dalam penerapannya menghadapi tantangan seperti rendahnya literasi politik, pengaruh media digital, serta kecenderungan apatisme di kalangan generasi muda. Kajian ini bertujuan untuk meninjau keterkaitan antara Pancasila, demokrasi Indonesia, dan psikologi politik generasi muda melalui kajian literatur. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dengan model hybrid sistematik-naratif, yang memadukan prosedur pencarian artikel secara sistematis dengan analisis tematik. Artikel diperoleh dari basis data akademik seperti Google Scholar dan ResearchGate, dengan kriteria inklusi publikasi ilmiah terbit tahun 20222025. Hasil kajian menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk memperkuat praktik demokrasi berbasis Pancasila melalui partisipasi politik, penguatan etika berdemokrasi, dan peran aktif dalam ruang digital. Namun, hambatan seperti disinformasi, dominasi politik identitas, dan lemahnya internalisasi nilai Pancasila masih membatasi kontribusi tersebut. Kajian ini menegaskan bahwa keberhasilan demokrasi Indonesia bergantung pada sejauh mana nilai-nilai Pancasila dapat diinternalisasi dalam psikologi politik generasi muda, sehingga mereka mampu berperan sebagai agen perubahan yang kritis, partisipatif, dan berorientasi pada keadilan sosial.
Copyrights © 2025