Abstrak Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman etnis, dengan ratusan suku bangsa yang tersebar di seluruh wilayah, masing-masing memiliki keunikan budaya tersendiri. Keharmonisan antar etnis menjadi bagian penting dalam membentuk kehidupan sosial yang damai, seperti yang tercermin di Bali, di mana budaya lokal dan wisatawan mancanegara dapat hidup berdampingan secara harmonis. Konsep harmonisasi antar etnis mencerminkan upaya menciptakan kehidupan yang rukun dan saling menghargai dalam keberagaman. Seperti banyak kota di Indonesia, Bogor memiliki populasi etnis yang beragam, termasuk orang Sunda, Tionghoa, dan Arab. Keanekaragaman ini membentuk identitas sosial-kultural yang unik dan bisa menjadi daya tarik wisata dengan melakukan explorasi dari banyak potensi wisata , seperti kuliner, atraksi budaya , hingga kegiatan keagaman . Fokus penelitian adalah bagaimana harmonisasi etnis membentuk identitas sosial-kultural dan potensi pariwisata budaya Kota Bogor. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif melalui studi pustaka dan observasi lapangan terbatas, Kawasan seperti Surya Kencana, Empang, dan Mulyaharja merupakan contoh yang dapat diperluas sebagai destinasi wisata budaya multietnis. Kata kunci ; Harmonisasi, Eksplorasi dan Daya tarik wisata Abstract Indonesia is a nation characterized by rich ethnic diversity, with hundreds of ethnic groups distributed across its regions, each with distinct cultural identities. Interethnic harmony plays a critical role in fostering peaceful social life, as seen in Bali, where local communities and international tourists coexist in mutual respect. The concept of ethnic harmonization reflects an effort to create peaceful and respectful coexistence amidst diversity. Similar to other Indonesian cities, Bogor is home to various ethnic groups, including Sundanese, Chinese, and Arab communities. This cultural diversity contributes to the city's unique socio-cultural identity and presents a strong potential for tourism development. By exploring elements such as traditional cuisine, cultural attractions, and religious activities, these communities can become valuable assets for cultural tourism. This study investigates how ethnic harmonization shapes Bogor’s socio-cultural identity and supports its cultural tourism potential. Using a descriptive-qualitative approach, based on literature review and limited field observation, this paper identifies areas such as Surya Kencana, Empang, and Mulyaharja as exemplary multiethnic cultural tourism destinations that can be further developed. Keywords: ethnic harmonization, cultural exploration, tourism attraction
Copyrights © 2025