Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti implan dan intrauterine device (IUD) dinilai lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Namun, tingkat penggunaan MKJP masih tergolong rendah dibandingkan metode kontrasepsi jangka pendek, yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah tingkat kepuasan akseptor terhadap metode yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kepuasan akseptor pengguna kontrasepsi implan dan IUD di Puskesmas Karang Rejo, Kota Tarakan, dengan meninjau beberapa aspek pelayanan seperti keandalan tenaga kesehatan, keterukuran prosedur, jaminan keamanan, empati, serta kecepatan respons pelayanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel terdiri dari 70 responden yang dipilih secara purposive sampling, masing-masing 35 pengguna implan dan 35 pengguna IUD. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa median tingkat kepuasan pengguna IUD adalah 94, sedangkan pengguna implan sebesar 91, dengan nilai p=0,810 yang menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan. Meskipun demikian, secara deskriptif, pengguna IUD menunjukkan kecenderungan tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Temuan ini memberikan gambaran penting bagi penyedia layanan KB untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam pemberian informasi, keterlibatan komunikasi yang aktif, dan sikap empatik terhadap akseptor.
Copyrights © 2025