Latar belakang: Berbagai alat ukur telah dikembangkan untuk menilai tingkat kepatuhan pasien terhadap kemoterapi, namun belum ada standar yang disepakati secara luas di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang sistematis untuk mengidentifikasi alat ukur kepatuhan kemoterapi yang telah digunakan di Asia dan mengevaluasi kesesuaiannya dalam konteks Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan scoping review terhadap alat ukur kepatuhan kemoterapi yang digunakan di Asia serta mengevaluasi relevansinya bagi penerapan di Indonesia. Metode: Penelitian ini menggunakan Scoping Review dengan framework Arksey O’Malley. Pencarian artikel dilakukan di PubMed, Scopus, Web of Science, dan Google Scholar. Data diekstraksi menggunakan PRISMA-ScR, dengan variabel utama meliputi nama alat ukur, metode, validitas, reliabilitas, serta konteks penggunaannya. Hasil:.Hasil tinjauan menunjukkan bahwa alat ukur kepatuhan kemoterapi yang paling sering digunakan di Asia adalah Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), Medication Possession Ratio (MPR), Medication Event Monitoring System (MEMS), Beliefs about Medication Questionnaire (BMQ), dan aplikasi berbasis mobile. Masing-masing alat ukur memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis, tidak ada satu alat ukur yang ideal untuk semua konteks, sehingga kombinasi beberapa metode direkomendasikan. Adaptasi dan validasi lokal diperlukan untuk memastikan alat ukur yang digunakan sesuai dengan konteks budaya dan sistem kesehatan di Indonesia.
Copyrights © 2025