Penyakit ginjal kronis merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat. Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis adalah kondisi progresif ginjal yang mengalami kerusakan sehingga menghambat kemampuannya untuk secara efektif membuang racun serta produk sisa metabolisme dari darah. Data Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2022, jumlah penderita penyakit ginjal kronis di Indonesia meningkat menjadi 6 juta orang sedangkan tahun 2023 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi 0,19% yang menempati peringkat ke-15 secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Self-Management : Discharge Planning berbasis spiritual pada peningkatan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperiment one group pretest-posttest, sampel pada penelitian ini melibatkan 63 responden yang merupakan pasien penyakit ginjal kronis di Unit Hemodialisa RSUD Pandan Arang Boyolali. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner kualitas hidup yang telah teruji valid dan reliabel oleh peneliti. Setelah dilakukan intervensi, kualitas hidup pasien mengalami peningkatan dengan nilai signifikansi 0.00 (p < 0,05) pada Uji Welcoxon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan Self-management : discharge planning berbasis spiritual signifikan mempengaruhi peningkatan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronis di Unit Hemodialisa.
Copyrights © 2025