Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan falsafah hidup Mototompian, Mototabian, dan Mototanoban berbasis moderasi beragama dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 2 Kotamobagu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan falsafah hidup masyarakat Bolaang Mongondow ini mampu memperkuat karakter peserta didik yang berakhlak mulia, toleran, gotong royong, dan religius. Nilai Mototompian menanamkan kesadaran untuk saling memperbaiki diri, Mototabian menumbuhkan rasa kasih sayang dan empati sosial, sedangkan Mototanoban mengajarkan pentingnya saling mengingatkan dalam kebaikan. Ketiga nilai tersebut diintegrasikan dalam berbagai kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan inklusif. Dengan demikian, penerapan falsafah hidup lokal berbasis moderasi beragama ini menjadi model pendidikan karakter yang relevan dalam membentuk generasi muda yang berbudaya, berakhlak, dan berwawasan kebangsaan.
Copyrights © 2025