Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh dosis pupuk NPK Mutiara 16.16.16 dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan serta produksi tanaman lobak (Raphanus sativus L.). Kegiatan dilaksanakan di Desa Huta Tano, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun (±1.412 mdpl) pada Oktober–Desember 2024 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3×3 dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah NPK 16.16.16: N1 = 250 kg/ha (25 g/plot), N2 = 300 kg/ha (30 g/plot), N3 = 350 kg/ha (35 g/plot). Faktor kedua adalah pupuk kandang ayam: A1 = 5 ton/ha (0,5 kg/plot), A2 = 10 ton/ha (1,0 kg/plot), A3 = 15 ton/ha (1,5 kg/plot). Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman (3, 5, 7 MST), jumlah daun (5, 7, 9 MST), panjang dan diameter umbi, bobot umbi per tanaman, serta bobot umbi per plot. Data dianalisis dengan ANOVA RAK faktorial pada α = 5% dan uji lanjut yang sesuai. Hasil menunjukkan bahwa baik NPK 16.16.16 maupun pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, panjang dan diameter umbi, bobot umbi per tanaman, serta bobot umbi per plot. Dosis tertinggi NPK (N3: 35 g/plot) secara konsisten menghasilkan nilai pertumbuhan dan hasil paling tinggi; demikian pula dosis tertinggi pupuk kandang ayam (A3: 1,5 kg/plot). Interaksi N×A tidak berpengaruh nyata pada seluruh peubah, meskipun kombinasi N3A3 umumnya memberikan nilai maksimum (misalnya tinggi 7 MST, diameter, dan bobot umbi). Temuan ini menegaskan pentingnya pemupukan berimbang—mengombinasikan sumber hara anorganik dan organik—serta merekomendasikan NPK 35 g/plot dan pupuk kandang ayam 1,5 kg/plot sebagai dosis operasional untuk mengoptimalkan produktivitas lobak pada kondisi agroekologi penelitian.
Copyrights © 2025