Masyarakat pesisir yang bergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan Benih Unggul Rusunawa Tambaan memiliki aktivitas bisnis bidang pembibitan dan penggemukan ikan tawar sebagai alternatif penghasilan bulanan. Mereka sudah terlatih dan teruji khususnya dalam budidaya ikan lele ditunjukkan dengan siklus panen yang sudah delapan kali sejak tahun 2021. Hasil panen terakhir masih sekitar 498 kg, untuk memenuhi kebutuhan pangan penghuni rusunawa sebanyak 196 KK. Secara matematis hasil panen baru bisa memenuhi kebutuhan ikan 2,5 kg/KK sekali panen. Secara filosofi kemampuan masyarakat menyediakan pangan sendiri skala lokal bisa dikatakan sebagai sebuah keberhasilan dalam mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan atau swasembada pangan. Permasalahan saat ini adalah keterbatasan kemampuan dalam manajemen bisnis, belum ada perencanaan matang terkait visi, misi, tujuan organisasi yang detail, belum bisa membuat bisnis plan, keterbatasan dalam analisis bisnis dan keberlanjutan bisnis sehingga mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Metode pelaksanaan untuk memecahkan permasalahan adalah dengan melaksanakan pelatihan dan pendampingan business coaching. Hasil temuan saintifik pendekatan keilmuan manajemen industri berhasil membantu kelompok masyarakat pesisir memiliki visi, misi organisasi yang lebih terarah, memahami proses perencanaan, pelaksanaan, dan peran kontrol dalam menjalankan bisnis plan, mampu menyusun model bisnis dengan pendekatan sembilan elemen dalam Business Model Canvas (BMC). Selain itu cita – cita Sustainable Development Goals (SDGs) bisa terwujud, khususnya SDGs Tanpa kemiskinan dan SDGs Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Mampu melaksanakan Asta Cita ke 2, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan serta Asta Cita ke 6 membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Copyrights © 2025