Pelatihan pembuatan sabun ramah lingkungan berbasis eco-enzyme dari limbah kulit buah-buahan seperti jeruk, mangga, dan buah naga menunjukkan hasil yang positif dalam meningkatkan keterampilan masyarakat. Proses fermentasi selama kurang lebih 30 hari mampu menghasilkan larutan eco-enzyme yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan sabun cair maupun sabun padat. Sabun yang dihasilkan memiliki aroma alami, tidak berbahaya bagi kulit, serta efektif untuk membersihkan. Kegiatan ini mendorong pengurangan volume limbah organik rumah tangga dan memberikan nilai tambah ekonomi melalui produk yang dapat dijual atau digunakan sendiri. Selain itu, pelatihan juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Dampak sosial yang muncul antara lain adalah tumbuhnya inisiatif usaha kecil berbasis pengolahan limbah, serta terbentuknya jaringan kerja sama antarwarga dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Meski demikian, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan dalam pengemasan produk, pemasaran, serta keberlanjutan usaha. Oleh karena itu, perlu pendampingan berkelanjutan agar pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini dapat terus berkembang dan memberi dampak jangka panjang.
Copyrights © 2025