Revolusi digital secara radikal mengubah cara atlet mempersiapkan diri, dan Augmented Reality (AR) merupakan alat terpenting dalam perubahan ini. teoretis ini mengeksplorasi penerapan augmented reality (AR) dalam pelatihan olahraga, dengan menggunakan Teori Beban Kognitif (CLT) sebagai kerangka kerja untuk menilai dampaknya terhadap beban mental atlet. Evaluasi sistematis terhadap literatur menunjukkan bahwa AR memiliki kemampuan unik untuk mengoptimalkan beban kognitif. Ia secara efisien mengurangi stres mental yang tidak perlu dengan mengubah instruksi yang rumit menjadi petunjuk visual yang mudah dipahami dan terintegrasi secara spasial, yang menghilangkan efek “split-attention”. Di sisi lain, AR meningkatkan beban kognitif yang relevan, yaitu upaya mental yang diperlukan untuk pembelajaran mendalam, dengan memberikan umpan balik real-time dan simulasi visual yang membantu membangun skema motorik yang kuat. Misalnya, dalam angkat beban, Anda dapat menggunakan visualisasi gerakan interaktif untuk membantu mengangkat beban. Dalam senam, dapat menggunakannya untuk memperbaiki postur secara langsung. Namun, masih ada masalah yang perlu diselesaikan, seperti risiko antarmuka yang buruk memperburuk kekacauan kognitif, biaya infrastruktur yang tinggi, dan kebutuhan pengguna untuk beradaptasi. Kami menyimpulkan bahwa integrasi strategis AR dan CLT menyediakan kerangka kerja yang kokoh untuk menciptakan lingkungan pelatihan yang adaptif dan berbasis bukti. Sinergi ini menjanjikan tidak hanya mempercepat proses menguasai kemampuan motorik yang kompleks, tetapi juga membuat jalur menuju performa atletik puncak lebih efisien dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025