Bullying di sekolah dasar telah menjadi fenomena global dengan dampak psikososial yang mengkhawatirkan; sekitar 47% siswa di berbagai negara dilaporkan mengalami perundungan, dengan sebagian besar menunjukkan gejala kecemasan, depresi, dan bahkan risiko bunuh diri. Artikel ini bertujuan menganalisis efektivitas program “Stop Bullying” berbasis nilai moderasi beragama di SDN 1 Sidomulyo sebagai strategi preventif dan transformatif. Penelitian dilakukan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR) dan melibatkan 180 siswa, guru, serta tokoh masyarakat melalui metode Focus Group Discussion (FGD), observasi partisipatif, dan aksi simbolik “Cap Tangan STOP BULLYING”. Hasil menunjukkan penurunan signifikan jumlah siswa pelaku bullying dari 20% menjadi 5% setelah intervensi dilakukan. Internalisasi nilai-nilai toleransi, anti-kekerasan, dan keberagaman berhasil membentuk kesadaran kolektif dan komitmen moral siswa terhadap budaya sekolah yang damai. Program ini tidak hanya efektif secara afektif dan simbolik, tetapi juga memperkuat karakter religius dan kebangsaan siswa sebagai fondasi ketahanan sosial.
Copyrights © 2026