Fenomena bullying di sekolah menengah masih menjadi permasalahan serius yang berdampak pada kesehatan mental, iklim sekolah, dan kualitas pembelajaran siswa. Berbagai penelitian terdahulu menunjukkan bahwa intervensi berbasis karakter efektif dalam mengurangi perilaku agresif, namun masih jarang dikaitkan secara langsung dengan Proyek Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendekatan holistik pendidikan anti-bullying melalui P5 di sekolah menengah, dengan fokus pada integrasi nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan karakter siswa. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus, melibatkan tiga sekolah menengah yang telah melaksanakan P5 minimal satu tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan signifikan kasus bullying yang dilaporkan siswa, dari 35% menjadi 12%, peningkatan skor empati dari 2,8 menjadi 4,1 (skala 1–5), serta peningkatan kepuasan iklim sekolah dari 60% menjadi 85%. Dimensi gotong royong dan beriman serta berakhlak mulia terbukti berperan dominan dalam membentuk perilaku prososial siswa. Temuan ini menguatkan teori pendidikan karakter dan sejalan dengan rekomendasi UNESCO tentang pencegahan kekerasan berbasis pendidikan. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi sekolah untuk mengintegrasikan tema anti-bullying dalam setiap proyek P5 dan merekomendasikan penguatan kebijakan pendidikan nasional yang mendukung terciptanya sekolah yang aman dan inklusif.pendidikan anti-bullying
Copyrights © 2025