Program makan sekolah merupakan salah satu instrumen penting untuk meningkatkan status gizi anak dan mengurangi kesenjangan kesehatan, namun sering kali implementasinya menghadapi dilema antara peningkatan nilai gizi dan pemenuhan standar keamanan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan dampak kebijakan gizi dan keamanan pangan di sekolah terhadap status gizi serta kesehatan siswa, serta merumuskan rekomendasi kebijakan terpadu bagi Indonesia. Metode penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain komparatif-korelasional. Data kuantitatif diperoleh dari survei dan observasi pada 30 sekolah dasar di lima provinsi (n = 900 siswa dan 150 guru), sedangkan data kualitatif dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 15 informan kunci dan analisis dokumen kebijakan internasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi gabungan antara kebijakan gizi dan keamanan pangan memberikan dampak paling signifikan terhadap peningkatan skor gizi siswa (78,9) serta penurunan insiden gangguan pencernaan sebesar 32%. Uji regresi membuktikan intervensi gabungan memiliki koefisien pengaruh tertinggi (B = 5,95; p < 0,001), sedangkan variabel kapasitas institusional sekolah bertindak sebagai moderator penting dalam efektivitas kebijakan. Temuan ini menegaskan bahwa kebijakan gizi dan keamanan pangan harus diintegrasikan dalam satu kerangka kebijakan nasional berbasis pendekatan One Health untuk menjamin sistem makan sekolah yang aman, bergizi, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2024