Penelitian ini mengeksplorasi manajemen laboratorium IPA di sekolah menengah dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif eksploratif, studi ini dilakukan di SMK Negeri 1 Lubuk Dalam. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi terhadap guru IPA, laboran, siswa, kepala laboratorium, serta wakil kepala sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas manajemen laboratorium IPA dipengaruhi oleh integrasi perencanaan kebijakan, kesiapan fasilitas, kompetensi tenaga pendukung, serta sistem pelaksanaan praktikum. Manajemen laboratorium yang terstruktur terbukti mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran IPA dan meningkatkan motivasi serta pemahaman siswa terhadap materi. Meskipun demikian, beberapa hambatan ditemukan, seperti belum optimalnya administrasi laboratorium dan keterbatasan tenaga laboran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan sistem manajemen laboratorium berbasis kebijakan sekolah dan pengembangan profesional tenaga pendukung laboratorium sangat penting untuk mengoptimalkan peran laboratorium sebagai pusat pembelajaran sains.
Copyrights © 2025