Penelitian ini berfokus pada penyempurnaan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) agar proses pemisahan zat menjadi lebih efisien, analisis berlangsung lebih cepat, sensitivitas meningkat, serta biaya operasional dapat ditekan tanpa mengurangi keakuratan hasil yang diperoleh. Hasil analisis KCKT sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, seperti jenis dan sifat fase gerak, panjang serta diameter kolom, suhu kolom, dan kecepatan alir fase gerak yang digunakan selama proses analisis berlangsung. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian lanjutan untuk mengeksplorasi pengaruh variasi fase gerak dalam mendeteksi kandungan sildenafil sitrat yang terdapat pada sediaan jamu tradisional Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan fase gerak yang memengaruhi waktu retensi serta menentukan fase gerak yang paling optimal dalam analisis sildenafil sitrat menggunakan metode KCKT. Penelitian ini menggunakan metode komparatif eksperimental dengan pengujian menggunakan alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Tiga variasi fase gerak digunakan, yaitu metanol:air (80:20), metanol:asetonitril (80:20), dan metanol (100%). Analisis kualitatif dilakukan dengan mengamati waktu retensi pada setiap variasi fase gerak yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran metanol:asetonitril (80:20) memberikan waktu retensi paling cepat dan hasil pemisahan paling optimal dibandingkan variasi lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fase gerak metanol:asetonitril (80:20) merupakan kondisi paling efisien dan akurat untuk analisis sildenafil sitrat menggunakan metode KCKT modern.
Copyrights © 2025