ABSTRAK Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan judul “Pemanfaatan Tanaman Daun Sirih dalam Pembuatan Sabun Herbal di Desa Wolwal, Kecamatan Alor Barat Daya, Alor NTT” bertujuan untuk mengoptimalkan potensi lokal melalui pengolahan daun sirih (Piper betle L.) menjadi produk bernilai tambah. Selama ini, masyarakat Desa Wolwal hanya memanfaatkan daun sirih sebatas konsumsi tradisional dalam acara adat maupun keseharian, sehingga manfaat kesehatan dan peluang ekonominya belum tergarap maksimal. Kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan tahapan survei, sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi sederhana, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa masyarakat memperoleh pengetahuan baru mengenai manfaat kesehatan daun sirih serta keterampilan praktis dalam mengolahnya menjadi sabun herbal. Produk sabun yang dihasilkan memiliki tekstur padat, warna alami, aroma khas, dan dinilai layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, kegiatan ini menumbuhkan motivasi masyarakat untuk mengembangkan sabun herbal sebagai usaha kecil berbasis potensi lokal. Respon positif dari pemerintah desa, perangkat desa, dan masyarakat membuktikan efektivitas program ini dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesejahteraan. Program ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan, sekaligus membuka peluang pengembangan ekonomi kreatif berbasis sumber daya hayati di tingkat desa.Kata kunci: Daun Sirih; Sabun Herbal; Pengabdian Masyarakat; Ekonomi Kreatif. ABSTRACTThe Community Service Program (PKM) entitled “Utilization of Betel Leaf in Herbal Soap Production in Wolwal Village, Alor Barat Daya District, East Nusa Tenggara” aimed to optimize local potential by processing betel leaves (Piper betle L.) into value-added products. Traditionally, the people of Wolwal Village have only used betel leaves for customary rituals or as daily chewing material, so their health benefits and economic potential have not been fully explored. This program applied a descriptive qualitative method through several stages: survey, socialization, training, application of simple technology, mentoring, and evaluation. The results indicated that the community gained new knowledge regarding the medicinal benefits of betel leaves and practical skills in processing them into herbal soap. The soap produced had a solid texture, natural color, and distinctive aroma, making it suitable for daily use. Furthermore, the activity motivated villagers to develop herbal soap as a potential small-scale business based on local resources. Positive responses from the village government, local leaders, and residents confirmed the effectiveness of the program in enhancing knowledge, skills, and welfare. This initiative also aligns with Sustainable Development Goal (SDG) 3 on good health and well-being, while simultaneously creating opportunities for developing a creative economy rooted in local biodiversity at the village level. Keywords: Betel Leaf; Herbal Soap; Community Service; Creative Economy.
Copyrights © 2025