Kearifan lokal dalam arsitektur tradisional Suku Sasak memiliki nilai filosofis yang mendalam dalam penataan ruang permukiman. Penelitian ini mengkaji penerapan tata massa ruang arsitektur Sasak pada tata massa resort di kawasan wisata Gili Trawangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan komparatif, penelitia menganalisis empat resort (Aston Sunset Beach Resort, Santorini Beach Resort, Gili One Resort, dan Jambuluwuk Oceano Resort) untuk memahami implementasi dan adaptasi tradisional Sasak dalam konteks pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan penerapan arsitektur tradisional terjadi secara selektif dan adaptif berdasarkan viabilitas komersial dan kendala geografis. Konsep hierarki berbasis aktivitas berhasil diadaptasi dengan mempertahankan fasilitas publik sebagai focal point. Ruang tengah (berugaq) bertransformasi dari bangunan sakral-komunal menjadi ruang rekreatif (kolam renang dan taman) namun tetap mempertahankan fungsi pengikat sosial. Sementara itu, orientasi kosmologis mengalami modifikasi signifikan, bergeser dari orientasi sakral Timur-Barat yang tidak membelakangi Gunung Rinjani menjadi orientasi view laut untuk daya tarik komersial. Pola tata massa tradisional bertransformasi dari grid menjadi konfigurasi linear menyesuaikan topografi pantai.Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman adaptasi warisan arsitektur dan memberikan panduan praktis pengembangan pariwisata yang menyeimbangkan pelestarian budaya dengan kebutuhan komersial
Copyrights © 2025