Bolu kemojo sebagai kuliner tradisional khas Riau yang populer di kota Pekanbaru sebagai ibukota dari Provinsi Riau kini tidak hanya menjadi warisan budaya Melayu tetapi juga produk unggulan UMKM daerah. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pola makan sehat, konsumen semakin selektif dalam memilih pangan yang bergizi dan aman dikonsumsi. Oleh karena itu, inovasi terhadap bolu kemojo dilakukan dengan memanfaatkan bahan yang lebih sehat dan bernutrisi, sebagai langkah untuk menjaga keaslian cita rasa tradisional sekaligus mendorong daya saing serta keberlanjutan UMKM di Pekanbaru. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif dengan dua perlakuan, yaitu sampel A (100% tepung terigu) dan sampel B (100% tepung kacang arab). Uji sensori dilakukan menggunakan uji hedonik dan uji mutu hedonik terhadap empat parameter, yaitu warna, aroma, rasa, dan tekstur, dengan melibatkan 20 panelis tidak terlatih dan 5 panelis terlatih. Data hasil penilaian dianalisis menggunakan IBM SPSS 25 dengan uji Paired Sample T-Test, karena kedua sampel dinilai oleh panelis yang sama. Uji ini bertujuan mengetahui ada atau tidaknya perbedaan signifikan antara rata-rata penilaian dua sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aspek sensori memperoleh nilai rata-rata di atas 4,0 yang termasuk kategori “suka” hingga “sangat suka”. Substitusi tepung kacang arab berpengaruh nyata terhadap warna (p<0,05), sedangkan terhadap aroma, rasa, dan tekstur tidak menunjukkan perbedaan signifikan (p>0,05). Hal ini membuktikan bahwa penggunaan tepung kacang arab dapat menjadi bahan alternatif yang layak tanpa menurunkan kualitas sensori bolu kemojo serta berpotensi dikembangkan sebagai inovasi produk pangan fungsional khas daerah.
Copyrights © 2025