Kesehatan reproduksi adalah hak dasar setiap orang yaitu kondisi sehat menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) telah diakui secara global. Pengunaan kontrasepsi hormonal (pil, implant, suntik) memiliki efek bagi wanita yang mengunakannya, salah satunya dapat mengakibatkan kanker reproduksi. Hormon yang dimasukkan dalam tubuh mengakibatkan perubahan sel yang normal menjadi tidak normal. Berdasarkan laporan dari The Global Cancer Observatory, Kanker serviks di Indonesia sebanyak 36.633 jiwa (17,2%) menempati posisi kedua setelah kanker payudara dan menempati posisi ketiga penyebab kematian akibat kanker. Secara nasional hanya sebanyak 8,3% perempuan usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test) dan kanker payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Berdasarkan uraian diatas maka Dosen Jurusan Kebidanan melaksanakan pengabdian masyarakat dengan judul Peningkatan Kapasitas Kader Melalui Deteksi Dini Kanker Reproduksi pada Akseptor Keluarga Berencana (KB) di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian Masyarakat berupa edukasi dan konseling dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan IVA sebelumnya mean±SD (7.53±1.613) menjadi mean±SD (9.00±1.017). Sedangkan Pengetahuan tentang Pemeriksaan SADARI juga meningkat yang sebelumnya mean±SD (2.77±0.568) menjadi mean±SD (7.00±1.174). Sebanyak 10 orang responden (33.3%) yang termotivasi dan langsung melakukan pemeriksaan IVA test. Diharapkan Kader sebagai ujung tombak yang membantu petugas kesehatan bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga bisa membantu masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Meninting.
Copyrights © 2025