Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP KECEMASAN DAN KUALITAS TIDUR IBU HAMIL TRIMESTER II DAN III Ika Yunitasari; Suwanti Suwanti; Siti Halimatusyaadiah
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v3i2.117

Abstract

Wanita hamil dianjurkan melakukan olahraga ringan selama hamil agar ibu dan janin lebih sehat dan berkurangnya masalah-masalah yang timbul pada kehamilannya. Salah satu olahraga ringan yang dapat dilakukan ibu hamil ialah senam hamil. Gerakan senam hamil terkandung efek relaksasi yang bermanfaat menstabilisai kecemasan dan mengurangi rasa takut dengan cara relaksasi fisik dan mental, serta mendapatkan informasi yang mempersiapkan mereka untuk mengalami apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran. Tujuan penelitian untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi kecemasan dan kualitas tidur ibu hamil trimester 3 dalam menghadapi persalinan. Desain penelitian yang akan digunakan adalah Quasi Experimen dengan pendekatan One Group Pretest Posttest Design yaitu rancangan yang tidak ada kelompok pembanding, tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (prestest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya Experiment. Hasil penelitian rata-rata skor tingkat kepercayaan diri ibu hamil sebelum diberikan sebesar 65,66 dengan standard deviasi 4,73, skorterendah 56 danskortertinggi 77. Dan rata-rata skor tingkat kualitas tidur sebesar 70,80 dengan standard deviasi 3,06, skor terendah 64 dan skor tertinggi 78. Kesimpulan: Ada pengaruh senam hamil terhadap kecemasan dan kualitas tidur ibu hamil trimester II dan  III. AbstractPregnant women are encouraged to exercise lightly during pregnancy so that the mother and fetus are healthier and reduce the problems that arise in pregnancy. One of the light exercise that can be done by pregnant women is pregnancy exercise. In fact the pregnancy exercise contains relaxation effects that are useful to stabilize anxiety and reduce fear bymeans of physical and mental relaxation, and get information that prepares them to experience what will happen during labor and birth.To find out what affects the anxiety and sleep quality of third trimester pregnant women in the face of labor. The research design that will be used is Quasi Experiment with the One Group Pretest Posttest Design approach that is a design that has no comparison group, but at least the first (prestest) observation has been carried out which allows testing of changes that occur after the Experiment. Results: The average score of the confidence level of pregnant women before being given was 65.66 with a standard deviation of 4.73, the lowest score of 56 and the highest score of 77. And the average score of sleep quality was 70.80 with a standard deviation of 3.06 , lowest score 64 and highest score 78. Conclusion: There is an Effect of Pregnancy Gymnastics on Anxiety and Sleep Quality of Trimester II and III Pregnant Women. 
Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Pengeluaran ASI Pada Ibu Postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule Tahun 2017 Vikhabie Yolanada Muslim; Siti Halimatusyaadiah
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jmu.v1i1.33

Abstract

 Latar belakang : ASI tanpa makanan tambahan merupakan cara terbaik pemberian makan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Hanya 46,89% bayi di Wilayah Puskesmas Karang Pule yang mendapatkan ASI Eksklusif. Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak. Salah satu usaha untuk memperlancar ASI adalah dengan memberi perawatan payudara.Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum Metode : Dilaksanakan dengan desain pre eksperimental menggunakan pre and post test design dengan jumlah sampel 30 orang. Pada pre test dilihat kelancaran ASI sebelum perawatan payudara, dan pada post test dievaluasi kelancaran ASI setelah ibu mendapatkan perawatan payudara selama 3 hari. Dengan indikator, yaitu sebelum disusukan payudara terasa tegang, ASI merembes melalui puting susu, frekuensi BAK > 6 kali/hari, dan kenaikan berat badan bayi.Hasil : Karakteristik responden berdasarkan umur rata-rata berada pada umur 20-35 tahun, paritas 1-2, pendidikan SMA dan rata-rata tidak memiliki pekerjaan. Sebelum responden mendapatkan perawatan payudara, hasil pre test kelancaran pengeluaran ASI yakni kategori tidak lancar sebanyak 25 responden (83,3%), sedangkan pada kategori lancar sebanyak 5 responden (16,7%). Sedangkan setelah diberikan perawatan payudara, kategori tidak lancar sebanyak 4 responden (13,3%), sedangkan pada kategori lancar sebanyak 26 responden (86,7%). Berdasarkan hasil uji statistic dengan McNemar Test diperoleh nilai p value = 0,000 atau p < α=0,05 yang berarti terdapat pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada Ibu postpartumKesimpulan : Terdapat pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran pengeluaran ASI pada Ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule Tahun 2017. Perawatan payudara secara rutin pada ibu post partum agar tetap dilaksanakan, baik dalam kelas ibu maupun pada saat kunjungan rumah, sehingga kesehatan ibu dan cakupan ASI ekslusif di Puskesmas Karang Pule dapat ditingkatkan.
PEMBERDAYAAN IBU BAYI MENINGKATKAN STATUS GIZI BAYI YANG BERUSIA 6-12 BULAN MELALUI PIJAT BAYI BERBASIS BUDAYA LOKAL (OBISA) DI KOTA MATARAM Sudarmi Sudarmi; St. Halimatusyaadiah; Ni Putu Dian Ayu Anggraeni
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.5685

Abstract

ABSTRAKGizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, Prevalensi berat badan kurang sangat tinggi di NTB melebihi 30 % sehingga perlu lebih diperhatikan pada kelompok bayi dan balita usia 0 - 2 tahun yang merupakan masa tumbuh kembang yang optimal (golden period). Penanganan secara nonfarmakologis salah satunya pijat bayi berbasis budaya Sasak (OBISA) sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan berat badan bayi dan mencegah terjadinya kurang gizi pada bayi. Berdasarkan hal tersebut maka kami bermitra dengan Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang dan Puskesmas Karang Pule, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi tanya jawab, konseling, demonstrasi, dan pemeriksaan antropometri. Pada akhir kegiatan setelah dilakukan pemantauan pelaksanaan Pijat bayi berbasis budaya Sasak ini dirangkaikan dengan pemberian makanan tambahan pendamping ASI selama 3 bulan menunjukkan peningkatan berat badan bayi dengan status gizi kurang sebelumnya berat badan bayi rata-rata 6,69±0,547 meningkat setelah intervensi pijat bayi OBISA menjadi 7,67±1,261 dan menunjukkan peningkatan status gizi bayi menjadi status gizi baik sekitar 63.3%. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat memberikan pendidikan  kesehatan kepada masyarakat tentang pijat bayi berbasis budaya Sasak (OBISA) mengenai cara pelatihan pijat bayi dan pemberian makanan pada bayi sesuai usia sehingga dapat mencegah terjadinya stunting. Kata kunci : status gizi; pijat bayi; OBISA ABSTRACTMalnutrition can occur in all age groups, the prevalence of underweight is very high in NTB exceeding, 30% so that more attention needs to be paid to the group of infants and toddlers aged 0-2 years which is the optimal growth and development period (golden period). Non-pharmacological treatment, one of which is baby massage based on Sasak culture (OBISA) is needed to help increase baby's weight and prevent malnutrition in infants. Based on this, we partnered with the Cakranegara Health Center, Tanjung Karang Health Center and Karang Pule Health Center, carrying out community service activities with the methods used were lectures, question and answer discussions, counseling, demonstrations, and anthropometric examinations. At the end of the activity, after monitoring the implementation of Sasak culture-based baby massage, coupled with the provision of complementary food for breastfeeding for 3 months, it showed an increase in the weight of infants with poor nutritional status before the average baby weight of 6.69±0.547 increased after the OBISA infant massage intervention. became 7.67±1.261 and showed an increase in the nutritional status of infants to good nutritional status of about 63.3%. It is hoped that this community service activity can provide health education to the community about Sasak culture-based baby massage (OBISA) regarding how to train baby massage and provide age-appropriate feeding to infants so as to prevent stunting. Keywords: nutritional status; baby massage; OBISA 
THE INFLUENCE OF AGE, ANOTHER COMPLICATION AND TYPES OF LABOR WITH NEWBORN ASPHYXIA ON SEVERE PREECLAMSIA EXPECTANT AT RSUDP MATARAM IN 2013-2014 St. Halimatusyaadiah St. Halimatusyaadiah; Irmayani Irmayani
Jurnal Kesehatan Prima Vol 10, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v10i1.30

Abstract

Abstract: One of the causes of expectant mother and fetus’ morbidity and mortality is severe preeclampsia and asphyxia in newborns. Asphyxia in newborns is the first cause of infant death in Indonesia, and the second cause of infant death after Low Weight Birth in West Nusa Tenggara province. This research was conducted in the delivery room of RSUDP NTB which aimed to determine the effect of age, another complication and types of birth with newborn asphyxia to mother who suffers severe preeclampsia. The collection of secondary data is obtained by searching delivery room registration and patients’ medical record at RSUDP NTB. The research design used in this study was observational analytic with cross sectional design, sample in this study  were all birth mothers with severe preeclampsia who delivered  alive single newborn, and  were recorded at delivery room registration and medical records of RSUDP NTB in 2013 and 2014  was 111 cases. The analysis was logistic regression. Based on the results of the study, it can be percieved that 111 expectant mothers with severe preeclampsia, the most types of deliveries were cesarean section (SC) as many as 55.9%, and the babies who were born do not suffer asphyxia (73%). Variables which connected and affected to the incidence of asphyxia is the kind of labor with the asphyxia newborn on severe preeclamsia mothers at RSUDP NTB years 2013-2014 with p value = 0.003 and OR = 4.623
MODIFIKASI KELAS IBU HAMIL BERBASIS PERAN SUAMI , MENINGKATKAN CAKUPAN PERSALINAN (NAKES) DAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Sudarmi; St Halimatusyaadiah
JURNAL SANGKAREANG MATARAM Vol. 4 No. 3 (2018): September 2018
Publisher : SANGKAREANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor pendukung pemberian ASI eksklusif di Indonesia adalah suami. Dukungan yang diberikan suami akan mempengaruhi kondisi psikologis ibu yang akan berdampak terhadap keberhasilan menyusui . Dukungan dapat diberikan baik fisik maupun psikis. Suami memiliki andil yang cukup besar dalam menentukan status kesehatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa Modifikasi Kelas Ibu Hamil Dengan Peningkatan Peran Suami Meningkatkan cakupan Persalinan Nakes dan cakupan Pemberian Asi di Kabupaten Lombok Barat NTB. Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah quasi eksperimen. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 30 orang sebagai kelompok kasus dan 30 orang pada kelompok kontrol. Penelitian ini di laksanakan di UPT BLUD Puskesmas Gunungsari, Kediri dan Gerung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan persalinan di tenaga kesehatan rata-rata 18,30 pada kelompok intervensi dan 16,66 pada kelompok kontrol.menunjukkan bahwa cakupan ASI di Ekslusif rata-rata 65,53 pada kelompok intervensi dan 61,81 pada kelompok kontrol. Selanjutnya terdapat pengaruh kelas ibu hamil Dengan Peningkatan peran suami terhadap cakupan persalinan tenaga kesehatan dengan nilai р 0,002 dan terdapat pengaruh kelas ibu hamil Dengan Peningkatan peran suami terhadap cakupan persalinan tenaga kesehatan dengan nilai р 0,000. Disarankan Kelas ibu hamil dengan peningkatan peran suami dapat menjadi salah satu alternative untuk meningkatkan cakupan persalinan nakes dan cakupan pemberian ASI ekslusif dan sosialisasi peran suami kepada ibu hamil dan masyarakat perlu ditingkatkan agar semua ibu hamil beserta suami dan keluarganya memperoleh informasi dan pengalaman belajar khususnya perawatan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemberian ASI Ekslusif.
PEMBINAAN KADER KESEHATAN MELALUI PELATIHAN PIJAT BAYI BERBASIS BUDAYA LOKAL “ORAH BIJA SASAK PADA BALITA” Sudarmi Sudarmi; Siti Halimatusyaadiah; Ni Putu Dian Ayu Anggraeni
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.572 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.8935

Abstract

Abstrak: Gizi buruk dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi yang perlu lebih diperhatikan pada kelompok bayi dan balita. Kegiatan pengabmas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan balita serta pembinaan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local (OBISA). Metode dilakukan dengan memberikan edukasi dan pemahaman terkait pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta praktik pijat bayi OBISA melalui media modul, power point, dan praktik secara langsung ke phantom dan balita. Mitra pengabdi adalah UPT Puskesmas Kuripan diantaranya Camat, Kepala Desa, Kepala UPT Puskesmas, Bidan Koordinator, Bidan Desa dan Koordinator Gizi. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan lancar selama 2 hari dibagi dalam 2 sesi yaitu 25 orang kader pada sesi pagi dan 20 orang kader pada sesi sore. Setelah dilakukan pelatihan pijat bayi berbasis budaya local ini selama dua (2) hari, pengetahuan dan keterampilan peserta meningkat. Hasil postest menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan kader mengalami peningkatan signifikan dengan p-value 0,007 menjadi 11,64 dengan nilai terendah 9. Perlunya dilakukan pelatihan pijat OBISA bagi tenaga kesehatan di wilayah kerja puskesmas guna dapat dijadikan program rutin dalam upaya mencegah stunting pada bayi dan balita.Abstract: Malnutrition can occur in all age groups, but more attention should be paid to infants and toddlers. This community service activity aims to increase knowledge of related health cadres and toddler development as well as foster local culture-based infant massage (OBISA). The method is carried out by providing education and understanding regarding infant growth and development, as well as the practice of OBISA infant massage through module media, power points, and direct practice to phantom and toddler. The service partners are UPT Puskesmas Kuripan including the Camat, Village Head, Head of UPT Puskesmas, Coordinator Midwife, Village Midwife, and Nutrition Coordinator. The activity was carried out smoothly for 2 days divided into 2 sessions, namely 25 cadres in the morning session and 20 cadres in the afternoon session. After the local culture-based baby massage training (OBISA) for two (2) days, the knowledge and skills of the participants increased. The post-test results showed that the average cadre knowledge score had a significant increase with a p-value of 0.007 11.64 with the lowest value being 9. Future community service, it is necessary to conduct OBISA massage training for health workers in the work area of the puskesmas so that it can be used as a routine program in an effort to prevent stunting in infants and toddlers.
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN POP-UP BOOK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG P4K Sudarmi Sudarmi; Aulia Ramadan; Siti Halimatusyaadiah; Fachrudi Hanafi
Jurnal Midwifery Update (MU) Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Midwifery Update (MU)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jmu.v4i2.124

Abstract

Data Kabupaten Lombok Barat, angka kematian ibu tahun 2019 mengalami kenaikan. Pada tahun 2019 tercatat 6 kasus kematian ibu. Untuk menangani rendahnya cakupan penanganan komplikasi oleh tanaga kesehatan pemerintah mencanangkan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) yang bertujuan untuk memantau kehamilan menuju persalinan yang aman dan selamat. Pop up book dapat digunakan sebagai media edukasi dalam melakukuan edukasi kesehatan. Pop up book merupakan pop-up materi yang disajikan berupa gambar yang menarik karena terdapat bagian-bagian yang bila dibuka, berubah atau menimbulkan kesan yang timbul. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan pop-up book terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang P4K. Penelitian ini adalah penelitian quasi experiment dengan racangan dengan rancangan one group pretest-posttest design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di Posyandu Kramajaya  sebanyak 60 orang dan sampel sebanyak 30 responden. Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Dari hasil univarat  menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil sebelum pendidikan kesehatan dengan katagori baik 4 orang (13,3%),dan sesudah katagori baik 22 orang (73,3%). Sikap ibu hamil tentang P4K sebelum positif 15 orang (50%), dan sesudah sikap positif 18 orang (60%). Uji analisis Wilcoxon Signed Rank Test. Dengan nilai P-value tingkat pengetahuan sebesar 0,000 dan P-value sikap ibu hamil sebesar 0,083  (P< 0,05). Pendidikan kesehatan menggunakan pop-up book tentang P4K berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan namun tidak berpengaruh terhadap sikap ibu hamil. AbstractWest Lombok Regency data, the maternal mortality rate in 2019 has increased. In 2019 there were 6 cases of maternal deaths. To deal with the low coverage of complications handling by health personnel, the government has launched a delivery planning and prevention of complications (P4K) program which aims to monitor pregnancies leading to safe and secure deliveries. Pop up books can be used as educational media in conducting health education. Pop-up book is a pop-up material that is presented in the form of interesting pictures because there are parts that when opened, change or give rise to the impression that arises. To determine the effect of providing health education using pop-up books on the level of knowledge and attitudes of pregnant women about P4K. This research is a quasi-experimental research with a one-group pretest-posttest design. This research was conducted in June 2021. The population of this study were 60 pregnant women in Posyandu Kramajaya and a sample of 30 respondents. Analysis of the data using the Wilcoxon Signed Rank Test. Univariate result shows that knowledge of pregnant women before health education is in good category 4 people (13,3%), and after good category 22 people (73.3%). The attitudes of pregnant women about P4K before were positive 15 people (50%), and after a positive attitude 18 people (60%). Wilcoxon Signed Rank Test analysis test. With a P-value of knowledge level of 0.000 and a P-value of pregnant women's attitudes of 0.083 (P <0.05). Health education using a pop-up book about P4K has an effect on increasing knowledge but has no effect on the attitude of pregnant women.
The Effect of Prenatal Yoga on Reducing Lower Back Pain in Third-Trimester Pregnancy Rofita, Desi; Halimatusyaadiah, St; Murni, Ni Nengah Arini
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol 20 No 3: July 2025
Publisher : Master Program of Health Promotion Faculty of Public Health Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jpki.20.3.163-170

Abstract

Background: Pregnancy is a period of significant physiological, social, and emotional transformation, often accompanied by a variety of symptoms, among which back pain is a prevalent complaint. Common intervention for alleviating back pain in pregnant women include light physical activity, such as prenatal yoga or pregnancy specific exercises regiments. This study seeks to elevate the efficacy of prenatal yoga in mitigating back pain during the third trimester of pregnancy.Method: This study utilized a quasi-experimental design employing a non-equivalent control group approach to investigate the impact of prenatal yoga on back pain levels in pregnant women. Participants were 60 women in their third trimester, with 30 assigned to the intervention group (prenatal yoga) and 30 to the control group (pregnancy exercises). Back pain was assessed in both groups using the Numeric Rating Scale (NRS) questionnaire.Result: Both the prenatal yoga and pregnancy exercise groups experienced a reduction in back pain. However, prenatal yoga proved significantly more effective than pregnancy exercises (p < 0.05). Midwives are ideally suited to offer guidance during pregnancy classes to address back pain.
Independent Anemia Care Monitoring Card Improves Iron Tablets Compliance and Hemoglobin Rumintang, Baiq Iin; Halimatusyaadiah, St; Sundayani, Lina; Sulistianingsih, Apri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.26 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.892

Abstract

Anemia is still a problem for pregnant women. One of the efforts for its management is compliance with the consumption of blood-added tablets (TTD). The self-monitoring card for anemia care is an easy intervention to help mothers improve adherence to iron tablets consumption. This study aims to determine the comparison of the effectiveness of the use of the Mandiri Monitoring Card “Caring for Anemia on the adherence of pregnant women to take TTD (Mixed-Method Study in Mataram City and Pringsewu Regency). This study uses a mixed-method design with a sequential model approach using quantitative methods (quasi-experimental studies) followed by qualitative (structured interviews). Research subjects in the quantitative method consisted of 30 people each in the intervention group (Mataram City and Pringsewu Regency) and 30 each in the control group (Mataram City and Pringsewu Regency). Qualitative research of five people each for Mataram City and Pringsewu Regency. Data analysis used unpaired T-test as well as transcription and categorization analysis. The results were obtained. The results of the test at the end of the study showed that there was a significant difference between the intervention group and the control group on the adherence to TTD consumption in Mataram City and Pringsewu Regency (P less than 0.05). There was no significant difference in hemoglobin levels of pregnant women in the intervention group compared to the control group in both Mataram City and Pringsewu Regency (P-Value more than 0.05). In the control group, the increase in hemoglobin levels was more positive in two places. In contrast to the intervention group in Mataram City which showed almost no increase in hemoglobin levels in pregnant women (-0.007±1.08), compared to the intervention group in Pringsewu District (0.37±0.72)). This study shows that the monitoring card prevents pregnant women from experiencing hemodilution at the peak of pregnancy so that their hemoglobin does not decrease.Anemia masih menjadi masalah bagi ibu hamil. Salah satu upaya untuk penatalaksanaanya adalah dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD). Kartu pantau mandiri peduli anemia sebuah intervensi yang mudah untuk membantu ibu meningkatkan kepatuhan konsumsi TTD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Efektifitas Penggunaan Kartu Pantau Mandiri “Peduli Anemia terhadap kepatuhan ibu hamil minum TTD (Studi Mixed Method di Kota Mataram dan Kabupaten Pringsewu). Penelitian ini menggunakan desain mixed method dengan pendekatan model sequential dengan menggunakan metode quantitative (quasi experimental studies) dilanjutkan qualitative (wawancara terstruktur). Subjek penelitian pada metode kuantitatif terdiri dari masing-masing 30 orang kelompok intervensi (Kota Mataram dan Kabupaten Pringsewu) dan masing masing 30 orang kelompok control (kota mataram dan Kabupaten Pringsewu). Penelitian Kualitatif masing-masing lima orang untuk Kota Mataram dan Kabupaten Pringsewu. Analsis data menggunakan uji T tidak berpasangan serta analisis transkripsi dan kategorisasi. Hasil penelitian didapatkan. Hasil uji pada akhir penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna kelompok intervensi dan kelompok control pada kepatuhan konsumsi TTD pada Kota Mataram dan Kabupaten Pringsewu (P less than 0,05). Tidak ada perbedaan bermakna kadar hemoglobin ibu hamil pada kelompok intervensi dibanding kelompok control baik di Kota Mataram Maupun Kabupaten Pringsewu (P Value more than 0,05). Pada kelompok control peningkatan kadar hemoglobin lebih kea rah positif di dua tempat. Berbeda dengan kelompok intervensi di Kota Mataram yang menunjukkan hamper tidak ada peningkatan kadar hemoglobin pada Ibu Hamil (-0,007±1,08) , dibandingkan .kelompok intervensi Kabupaten Pringsewu (0,37±0,72)). Pada studi ini menunjukkan bahwa kartu pantau membuat ibu hamil tidak mengalami hemodilusi di puncak kehamilan sehingga hemoglobin tidak menurun.
PENINGKATAN KAPASITAS KADER MELALUI DETEKSI DINI KANKER REPRODUKSI PADA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA LEMBAH SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT: INCREASING CADRE CAPACITY THROUGH EARLY DETECTION OF REPRODUCTIVE CANCER IN FAMILY PLANNING ACCEPTORS IN LEMBAH SARI Sudarmi, Sudarmi; Rumintang, Baiq Iin; Halimatusyaadiah, Siti; Anggraeni, Ni Putu Dian Ayu
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i3.2630

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah hak dasar setiap orang yaitu kondisi sehat menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Keberhasilan program Keluarga Berencana (KB) telah diakui secara global. Pengunaan kontrasepsi hormonal (pil, implant, suntik) memiliki efek bagi wanita yang mengunakannya, salah satunya dapat mengakibatkan kanker reproduksi. Hormon yang dimasukkan dalam tubuh mengakibatkan perubahan sel yang normal menjadi tidak normal. Berdasarkan laporan dari The Global Cancer Observatory, Kanker serviks di Indonesia sebanyak 36.633 jiwa (17,2%) menempati posisi kedua setelah kanker payudara dan menempati posisi ketiga penyebab kematian akibat kanker. Secara nasional hanya sebanyak 8,3% perempuan usia 30-50 tahun yang melakukan pemeriksaan dini kanker serviks melalui metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA test) dan kanker payudara dengan Periksa Payudara Sendiri (SADARI). Berdasarkan uraian diatas maka Dosen Jurusan Kebidanan melaksanakan pengabdian masyarakat dengan judul Peningkatan Kapasitas Kader Melalui Deteksi Dini Kanker Reproduksi pada Akseptor Keluarga Berencana (KB) di Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar Kabupaten Lombok Barat. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian Masyarakat berupa edukasi dan konseling dengan metode ceramah, diskusi dan demonstrasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan IVA sebelumnya mean±SD (7.53±1.613) menjadi mean±SD (9.00±1.017). Sedangkan Pengetahuan tentang Pemeriksaan SADARI juga meningkat yang sebelumnya mean±SD (2.77±0.568) menjadi mean±SD (7.00±1.174). Sebanyak 10 orang responden (33.3%) yang termotivasi dan langsung melakukan pemeriksaan IVA test. Diharapkan Kader sebagai ujung tombak yang membantu petugas kesehatan bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga bisa membantu masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Meninting.