Perkembangan teknologi digital yang pesat mendorong dunia pendidikan untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan keterampilan abad ke-21, termasuk kemampuan berpikir komputasional, koding, dan kecerdasan artifisial (AI). Mulai tahun pelajaran 2025/2026, pemerintah Indonesia mengimplementasikan mata pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) di satuan pendidikan menengah, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi dan pengalaman siswa terhadap implementasi mata pelajaran KKA di SMKS Muhammadiyah 4 Glenmore, serta memahami makna pembelajaran tersebut dari perspektif siswa. Metode yang digunakan adalah mixed method dengan model sequential explanatory, diawali dengan pengumpulan data kuantitatif melalui angket terhadap 61 siswa, kemudian dilanjutkan dengan wawancara semi-terstruktur pada 10 siswa terpilih untuk pendalaman kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan secara deskriptif, sedangkan data kualitatif dianalisis menggunakan model interaktif Miles & Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pembelajaran KKA tergolong positif dengan rata-rata skor 3,12–3,23 dan persentase respon positif mencapai 93%. Siswa menilai pembelajaran KKA menarik, relevan dengan karier masa depan, serta mendorong rasa ingin tahu dan motivasi belajar terhadap teknologi. Secara kualitatif, siswa memaknai KKA sebagai pengalaman belajar baru yang menantang dan bermakna, meskipun masih menghadapi keterbatasan fasilitas dan waktu praktik. Temuan ini menegaskan bahwa implementasi KKA berpotensi membangun kompetensi digital, karakter teknologi, dan kesiapan karier siswa vokasi menuju era transformasi digital
Copyrights © 2025