Penelitian ini mengkaji perbedaan pembingkaian (framing) media terhadap keikutsertaan Indonesia sebagai anggota penuh BRICS, dengan menganalisis pemberitaan di Antaranews.com dan Tempo.co. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan model analisis framing Robert N. Entman, penelitian ini mengungkap adanya dua konstruksi realitas yang berbeda secara fundamental. Antaranews.com, sebagai media pemerintah, membangun bingkai narasi diplomatis yang menampilkan keanggotaan BRICS sebagai langkah konstruktif, bertanggung jawab, dan kelanjutan logis dari politik luar negeri bebas aktif. Sebaliknya, Tempo.co, sebagai media independen, menyajikan bingkai realistis yang pragmatis, mendefinisikan langkah tersebut sebagai manuver “sedikit nakal-nakal” untuk mencapai kemerdekaan ekonomi di tengah persaingan global. Temuan menunjukkan bahwa kedua narasi yang tampak kontradiktif ini secara kolektif membentuk sebuah strategi komunikasi multi-lapis, yang memungkinkan Indonesia memproyeksikan citra ganda: sebagai diplomat yang bertanggung jawab bagi publik internasional dan sebagai aktor nasionalis yang cerdas bagi publik domestik.
Copyrights © 2025