Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan masyarakat melalui program 'Rodanya Mas Bagia' di Kota Magelang. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi dengan pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan pemerintah, pendamping program, dan warga setempat. Penelitian ini menggunakan indikator partisipasi tujuh tingkat dari Jules Pretty sebagai kerangka utama. Hasil penelitian menunjukkan variasi tingkat partisipasi masyarakat, dengan dominasi pada tahap pasif dan konsultatif, sementara tingkat swakelola sepenuhnya masih terbatas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa program telah berhasil membentuk fondasi pemberdayaan masyarakat, tetapi diperlukan upaya peningkatan kapasitas untuk mencapai partisipasi yang interaktif dan berkelanjutan. Penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang pembangunan partisipatif dengan menawarkan wawasan untuk perbaikan program berbasis masyarakat di masa depan.This research aims to analyze community empowerment strategies through the 'Rodanya Mas Bagia' program in Magelang City. Using a qualitative descriptive approach, data were collected through in-depth interviews and documentation with key stakeholders, including government representatives, program facilitators, and local residents. The study applies Jules Pretty's seven-level participation indicators as the main framework. The findings reveal varying levels of community participation, predominantly at the passive and consultative stages, while fully independent self-management remains limited. The research concludes that the program has successfully laid the foundation for community empowerment but requires enhanced capacity-building efforts to achieve sustainable and interactive participation. The study contributes to the field of participatory development by offering insights for improving future community-based programs.
Copyrights © 2025