Ecobrick merupakan metode daur ulang sampah plastik dengan cara memadatkannya ke dalam botol plastik bekas hingga menjadi bahan bangunan atau kerajinan, seperti pot bunga dan pagar tanaman. Tahapan pelaksanaan ecobrick dilakukan dalam beberapa tahapan antara lain sosialisasi dan penyuluhan; pelatihan pembuatan ecobrick; pendampingan teknis; pembuatan produk dari ecobrick, dan evaluasi. Selain dosen dan Mahasiswa, kegiatan ini dilakukan oleh warga dan anak-anak sekolah, kegiatan yang dilakukan antara lain pembersihan serta pemilahan plastik, pemotongan menjadi ukuran kecil, dan pemadatan ke dalam botol menggunakan tongkat kayu. Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan selama ini menghasilkan sampah sekitar 75 kg, dengan jumlah yang dihasilkan tersebut sampah plastik yang diolah menjadi 210 ecobrick. Produk tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membuat pot bunga serta pagar tanaman di lingkungan desa. Evaluasi kegiatan ini dilakukan melalui observasi dan kuesioner sederhana kepada yang terlibat, hasil yang didapat yaitu menunjukkan peningkatan kesadaran masyarakat hingga 68% terhadap pentingnya pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain efektif menekan volume sampah plastik, ecobrick juga berkontribusi mencegah pelepasan CO₂ dari degradasi plastik sehingga mendukung mitigasi perubahan iklim, sekaligus menjadi sarana edukasi praktis bagi generasi muda.
Copyrights © 2025