Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan angka kejadian kanker serviks yang tergolong tinggi, meskipun angka pastinya dapat bervariasi setiap tahunnya. Sekitar 70% kasus kanker serviks terdeteksi pada stadium lanjut, yang mengindikasikan rendahnya tingkat deteksi dini di masyarakat. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran kader kesehatan dalam upaya pencegahan kanker serviks melalui peningkatan pengetahuan tentang deteksi dini. Metode yang digunakan adalah pendekatan Participatory Action Research (PAR) dengan fokus pada pemberdayaan kader. Tahapan kegiatan meliputi pretest, pemberian materi edukatif mengenai kanker serviks dan deteksi dininya, demonstrasi praktik deteksi dini, roleplay, dan diakhiri dengan posttest. Sebanyak 65 kader kesehatan dari organisasi Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur berpartisipasi dalam kegiatan ini. Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta: sebelum pelatihan hanya 6 peserta (10,2%) yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan setelah pelatihan meningkat menjadi 48 peserta (81,4%). Capaian ini menunjukkan bahwa pelatihan berbasis pemberdayaan kader efektif dalam meningkatkan kesiapan kader untuk mendukung deteksi dini kanker serviks di komunitasnya. Namun, kegiatan ini memiliki beberapa keterbatasan, seperti durasi pelatihan yang singkat, serta evaluasi yang hanya mengandalkan pretest dan posttest. Ke depan, dibutuhkan pelatihan lanjutan dengan jangkauan yang lebih luas serta evaluasi jangka panjang untuk menilai dampak terhadap praktik nyata di lapangan.
Copyrights © 2025