Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan kadar metabolit primer pada batang Pisang Kepok Kuning (Musa paradisiaca L.) yang diperbanyak melalui teknik kultur jaringan dan metode konvensional. Metabolit primer yang diamati meliputi karbohidrat, protein kasar, lemak, kadar air, dan serat kasar. Sampel batang diambil dari tanaman hasil kultur jaringan dan tanaman lapangan dengan umur yang sama, kemudian dianalisis menggunakan metode proksimat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat, protein kasar, lemak, dan serat kasar pada batang pisang hasil kultur jaringan lebih tinggi masing-masing sebesar 40,15%, 7,97%, 3,13%, dan 17,22% dibandingkan tanaman konvensional yang memiliki kadar 38,44%, 6,81%, 2,99%, dan 15,74%. Sebaliknya, kadar air pada tanaman hasil kultur jaringan lebih rendah (10,15%) dibandingkan dengan tanaman konvensional (12,25%). Temuan ini mengindikasikan bahwa teknik kultur jaringan mampu meningkatkan kualitas kandungan metabolit primer batang Pisang Kepok Kuning dibandingkan metode perbanyakan konvensional. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan bioteknologi pertanian, khususnya dalam pemanfaatan pisang sebagai sumber metabolit bernilai guna bagi sektor pangan dan industri.
Copyrights © 2026