Tren gaya hidup vegan dan vegetarian semakin meningkat dan mendorong pergeseran pola konsumsi masyarakat dari pangan hewani ke pangan berbasis nabati. Kondisi ini menciptakan permintaan pasar yang terus tumbuh untuk produk inovatif non-hewani. Salah satu sumber daya lokal yang berpotensi dikembangkan adalah jantung pisang. Bahan ini memiliki kandungan protein dan serat tinggi, sehingga cocok dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan daging nabati. Selain memiliki nilai gizi, jantung pisang juga bernilai ekonomi apabila diolah secara kreatif. Namun, masyarakat umumnya masih minim pengetahuan mengenai pengolahan jantung pisang menjadi produk bernilai jual. Untuk menjawab permasalahan tersebut, program pelatihan dilaksanakan dengan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) di Kampung Sanan, Malang, Jawa Timur. Hasil evaluasi menunjukkan respons positif, peserta merasa puas, menilai pelatihan bermanfaat, penyampaian jelas, menarik, serta menumbuhkan minat untuk berwirausaha. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan manfaat nyata sekaligus membuka peluang usaha berbasis produk nabati.
Copyrights © 2025