AbstractTempered glass possesses a greater hardness compared to standard glass. The primary substance of tempered glass is float glass or soda-lime glass, which undergoes treatment by a forced convection method. The specimen utilized in this experiment is soda lime glass, measuring 5 mm in thickness and 5 cm in diameter. The objective of this experiment is to identify the superior cooling medium between air and natural cooling. This experiment will utilize the Brazilian disc test and a diamond selector for testing. The Brazilian disc test findings for air-cooled glass samples indicated 11.61 MPa at a maximum temperature of 600℃, but natural cooling produced 2.64 MPa. Subsequently, testing was conducted using the diamond selector, yielding results of 50 at 100℃ and 98 at the maximum temperature of 600℃ for the air-cooled glass sample. The results for the natural cooling glass sample were 48 at 100℃ and 86 at the maximum temperature of 600℃.AbstrakKaca tempered adalah kaca dengan tingkat kekerasan yang lebih tinggi dari kaca pada umumnya, bahan utama dari kaca tempered sebenarnya adalah dari kaca jenis float atau soda lime glass yang ditreatmen sedemikian rupa dengan proses konveksi paksa, sampel yang digunakan pada experiment ini adalah jenis kaca soda lime glass dengan ketebalan 5 mm dan diameter 5cm. tujuan experiment ini yaitu menentukan jenis media pendingin terbaik dari jenis udara dan natural, pada experiment ini akan dilakukan pengujian hasil menggunakan brazilin disc test dan menggunakan diamond selector. Hasil pengujian menggunakan brazilian disc test dengan sampel kaca berpendingin udara adalah 11,61 mpa pada suhu maksimal 600℃ dan pendingin natural adalah 2,64 mpa, kemudian dilanjutkan denga pengujian diamond selector dan didapatkan hasil pada suhu 100℃ adalah 50 dan suhu maksimal 600℃ adalah 98 dengan sampel kaca berpendingin udara, dan sampel kaca berpendingin natural didapatkam hasil pada suhu 100℃ adalah 48 dan suhu mksimal 600℃ adalah 86.
Copyrights © 2024