Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran antara mental toughness dan kecemasan kompetitif terhadap performa atlet bulutangkis kota Semarang yang mengikuti Sirnas Jateng. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kuanitatif korelasi dengan metode pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Sampel pada penelitian berjumlah 24 atlet bulutangkis kota Semarang, berusia 17 tahun yang mengikuti kompetisi Sirnas Jateng. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dikumpulkan melalui google form. Mental toughness diukur menggunakan Sport Mental Toughness Questionnaire (SMTQ) sebanyak 14 peryataan, memiliki validitas 0,371-0,735 dan reliabilitas sebesar 0,697. Kecemasan Kompetitif diukur menggunakan kuesioner Sport Anxiety Scale-2 (SAS-2) terdiri dari 15 pertanyaan memperoleh validitasnya 0,77-0,81 dengan reliabilitasnya sebesar 0,71-0,88. Performa Atlet Bulutangkis diukur menggunakan Athlete self-efficacy scale (ASES) sebanyak 17 pertanyaan dengan memperoleh nilai validitas sebesar 0,87 dan reliabilitas sebesar 0,89. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan analisis desktiptif, normalitas (Shapiro-Wilk), uji korelasi, uji linearitas dan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peran antara mental toughness, dan kecemasan kompetitif terhadap performa atlet kota Semarang pada kejuaraan SIRNAS Jateng tahun 2025. Mental toughness memiliki hubungan terhadap performa atlet dengan nilai sigifikansi p= 0,024 (< 0,05). Pada kecemasan kompetitif terdapat hubungan linear signifikan terhadap performa atlet memperoleh nilai signifikansi p= 0,048 (< 0,05). Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,585, menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara Mental Toughness dan Kecemasan Kompetitif terhadap Performa Atlet. Sementara itu, nilai R Square sebesar 0,342 mengindikasikan bahwa 34,2% variabilitas performa atlet dapat dijelaskan oleh kedua variabel psikologis tersebut. Oleh karena itu, atlet harus selalu menjaga mental, serta pelatih klub perlu mengembangkan pemahaman serta kemampuan terhadap psikologi atlet.
Copyrights © 2025