Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan global yang serius karena dapat menyebabkan kematian dan menyebar luas di berbagai negara tropis. Upaya dalam pengendalian malaria hingga ke tahap eliminasi, perlu adanya peran laboratorium untuk membantu diagnosa malaria. Metode yang dapat dilakukan dalam diagnosa malaria yaitu pemeriksaan Mikroskopis, Rapid Diagnostik Tes (RDT), dan Polymerase Chain Reaction (PCR). Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan Giemsa sampai saat ini masih menjadi standar baku emas pemeriksaan malaria. Namun pemeriksaan mikroskopis sangat tergantung pada ketrampilan petugas sehingga akurasinya dapat menurun dan bila keadaan parasit yang rendah <40 p/µl tidak dapat terdeteksi. Reaksi negative palsu dijumpai pada penderita dengan jumlah parasite rendah < 100 parasit/ µL, karena komposisi antara antibodi dalam tubuh dan antigen di RDT tidak seimbang. Penelitian ini untuk melihat perbedaan hasil pemeriksaan Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax dengan menggunakan metode Cross Sectional.
Copyrights © 2024