Kesulitan makan pada anak merupakan keluhan utama orang tua, terutama pada golongan balita. Pada usia toddler anak mengalami penurunan kebutuhan nutrisi yang dimanifestasikan dengan berkurangnya nafsu makan (Wong, 2008). Sebagian masyarakat Jawa meyakini bahwa jamu cekok memiliki khasiat sebagai perangsang nafsu makan anak. Data studi pendahuluan yang dilakukan pada 5 balita yang diberi jamu cekok menunjukkan bahwa pemberian jamu cekok dapat menyebabkan kecenderungan peningkatan berat badan, rata-rata 260 gram sebulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jamu cekok terhadap peningkatan berat badan balita usia 12-36 bulan di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita usia 12-36 bulan di Desa Kedawung, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen pada bulan November 2013 sebanyak 226 orang. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang diberi jamu cekok 1 kali seminggu 4 kali berturut-turut selama satu bulan, yaitu sebanyak 22 balita. Peningkatan berat badan balita yang diberi jamu cekok yaitu rata-rata 381,82 gram sebulan sedangkan yang tidak dicekok rata-rata 113,64 gram sebulan. Hasil uji analisis dengan Uji Mann-Whitney diperoleh nilai kemaknaan (p)=0,000. Nilai kemaknaan
Copyrights © 2017