Bullying di lingkungan sekolah merupakan permasalahan yang kompleks, terlebih ketika pelakunya adalah anak di bawah umur yang tidak dapat dikenai sanksi hukum secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pandangan siswa terhadap kebijakan penanganan bullying yang diterapkan di sekolah, serta menilai efektivitasnya. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus melalui wawancara semi-terstruktur terhadap dua siswa yang pernah mengalami atau menyaksikan bullying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bullying masih terjadi, baik secara verbal maupun sosial, dan memberikan dampak psikologis negatif terhadap korban. Kebijakan sekolah dinilai belum berjalan maksimal, terutama dalam hal transparansi, ketegasan sanksi, dan keberpihakan guru. Temuan juga menunjukkan bahwa siswa cenderung mendukung pendekatan edukatif seperti konseling dan skorsing untuk pelaku. Kesimpulannya, penanganan bullying memerlukan strategi yang tidak hanya fokus pada hukuman, tetapi juga pendidikan karakter, keterlibatan guru, dan kolaborasi antara sekolah dan orang tua.
Copyrights © 2025