Kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi sumber protein sebagai kebutuhan setiap hari mengalami peningkatan sehingga dibutuhkan alternatif bahan pangan lebih seperti jamur tiram putih sebagai sumber protein alternatif. Produksi jamur tiram putih di Tangerang akhir-akhir ini menurun karena bahan baku pembuatan baglog sebagai media jamur sulit diperoleh sehingga harganya meningkat. Permasalahan ini juga dialami oleh mitra Oemah Jamur Tangerang pada Perumahan Aster 3, Jl. Cendana 2, Blok A6 No 28, Tangerang. Pelaksanaan kegiatan PkM bertujuan untuk menghasilkan media tanam untuk jamur yang terbaik dengan pemanfaatan limbah pertanian sehingga meningkatkan produksi jamur tiram putih. Metode PDCA digunakan dalam kegiatan PkM yang terbagi menjadi 5 tahap aktivitas yakni pemaparan materi, demonstrasi, aplikasi teknologi, pendampingan dan evaluasi keseluruhan, serta perencanaan keberlanjutan program. Tahap aplikasi teknologi yang dilakukan adalah pengolahan baglog dari limbah pertanian. Formulasi pembuatan baglog adalah: 1) 100% ampas kopi, 50% ampas kopi : 50% serbuk kayu, 10% ampas kopi : 90% serbuk kayu. 2) 100% tongkol jagung, 50% tongkol jagung + 50% serbuk kayu, 10% tongkol jagung + 90% serbuk kayu, 3) 100% kelaras pisang, 50% kelaras pisang + 50% serbuk kayu, 10% kelaras pisang + 90% serbuk kayu, 4) 100% gabah padi, 50% gabah padi + 50% serbuk kayu, 10% gabah padi + 90% serbuk kayu, 5) 100% sekam padi, sekam padi sebanyak 50% + serbuk kayu sebanyak 50%, 10% sekam padi + 90% serbuk kayu. Pelaksanaan kegiatan PkM menghasilkan formulasi baglog dari tongkol jagung 100% yang menyebabkan miselium dari jamur tiram putih mengalami pertumbuhan tercepat dan terbanyak. Baglog dari 100% tongkol jagung dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku baglog untuk meningkatkan produksi jamur tiram putih.
Copyrights © 2025