Stunting di Indonesia merupakan isu kritis yang membutuhkan pendekatan multi-sektoral dan menjadi permasalahan kekurangan gizi utama balita Indonesia saat ini. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai penyumbang tertinggi anak stunting di Indonesia. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting Provinsi NTT pada tahun 2023 sebesar 37%. Jumlah Kasus Stunting di Kabupaten Malaka berdasarkan BPS Nusa Tenggara Timur tahun 2024 yakni sebesar 16%. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk untuk meningkatkan pengetahuan mengenai sumber gizi yang terdapat pada pangan lokal dan keterampilan untuk melakukan pengolahan lanjutan dengan kombinasi beberapa produk pertanian dan perikanan (singkong, kelor dan ikan) menjadi makanan yang memiliki nilai gizi tinggi bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Suka Maju di Desa Bakiruk Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka. Minimnya pengetahuan sumber gizi yang terkandung dalam komoditi pangan lokal dan ketrampilan kombinasi dalam pengolahan pangan lokal menyebabkan hasil pertanian komoditi lokal di olah secara tradisional dan langsung dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik tentang kandungan gizi yang terdapat pada komoditi pangan lokal yang dihasilkan oleh masayarakat dalam hal ini KWT Suka Maju, sehingga dapat melakukan kombinasi dalam pengolahan pangan lokal dan menjadi menjadi makanan dengan sumber gizi tinggi bagi anggota keluarga terutama anak-anak berusia 1-5 tahun, Ibu Hamil, Ibu Menyusui. Dengan demikian akan membantu program pemerintah dalam penurunan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur khususnya Kabupaten Malaka.
Copyrights © 2025