Perkembangan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), khususnya ChatGPT, menghadirkan peluang sekaligus tantangan dalam dunia pendidikan. AI dapat mendukung proses pembelajaran melalui penyediaan informasi cepat, pembimbingan personal, dan stimulasi kreativitas siswa. Namun, penggunaan yang tidak terkontrol berpotensi menimbulkan ketergantungan, menurunkan kemampuan berpikir kritis, serta mempengaruhi literasi digital siswa secara negatif. Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis strategi integrasi ChatGPT secara bertanggung jawab dalam kurikulum sekolah, dengan fokus pada penguatan literasi digital dan mitigasi ketergantungan AI. Metode yang digunakan adalah studi literatur sistematis, menelaah artikel, buku, dan laporan penelitian terkini yang membahas AI dalam pendidikan, literasi digital, serta risiko ketergantungan teknologi. Hasil kajian menunjukkan bahwa literasi digital berperan sebagai fondasi penting agar siswa dapat menggunakan ChatGPT secara kritis dan etis. Strategi integrasi yang efektif meliputi pengenalan prinsip penggunaan AI, pengembangan kemampuan evaluasi informasi, pembelajaran berbasis proyek yang memanfaatkan AI sebagai alat bantu, serta pemantauan penggunaan AI oleh guru. Pembahasan menekankan perlunya kurikulum adaptif yang seimbang antara pemanfaatan teknologi dan pengembangan keterampilan berpikir kritis, kolaboratif, serta kreatif. Kesimpulannya, ChatGPT dapat menjadi instrumen pembelajaran yang bermanfaat jika digunakan secara bijaksana dalam kerangka literasi digital, mengurangi risiko ketergantungan, dan memperkuat kompetensi abad 21 siswa. Studi ini diharapkan menjadi acuan bagi pendidik, pengembang kurikulum, dan pembuat kebijakan dalam merancang strategi integrasi AI di sekolah.
Copyrights © 2025