Hasil dari wawancara dan analisis kebutuhan yang dilaksanakan kepada guru menunjukkan kurangnya variasi media dalam kegiatan pembelajaran termasuk pembelajaran cerita rakyat serta masih menggunakan metode konvensional, sehinggaa mengakibatkan pemahaman terhadap nilai kearifan lokal masih rendah. Jika melihat analisis kebutuhan, peserta didik cendrung menyenangi pembelajaran yang praktis dan interaktif dengan media bergambar, bersuara, dan memiliki tampilan menarik. Penelitian bertujuan mengembangkan media interaktif cerita rakyat Bangka Belitung menggunakan Articulate Storyline 3 untuk penguatan nilai local wisdom. Jenis Penelitian yakni R&D (Research and Development), dikembangkan mengacu pada model ADDIE dengan 5 langkah meliputi tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap implementasi dan tahap evaluasi. Teknik dan instrumen pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan angket. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh dari validator materi dengan persentase 84% (sangat layak), validator media 1 dengan persentase 81% (sangat layak), validator media 2 dengan persentase 80% (sangat layak). Kepraktisan media dari respon siswa uji skala kecil dan uji skala besar diperoleh hasil 97% dan 94% (sangat praktis), dan penguatan local wisdom dari respon siswa uji skala kecil dan uji skala besar siswa diperoleh hasil 96% dan 93%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengembangan media interaktif cerita rakyat Bangka Belitung menggunakan Articulate Storyline 3 untuk penguatan nilai local wisdom peserta didik sangat layak dan sangat praktis digunakan sebagai media pembelajaran.
Copyrights © 2025