Introduction: Premature contractions precede preterm birth, which is still a challenging subject as it may contribute to neonatal mortality. Treatment is often aimed at providing some time window for lung maturation. This study aims to compare the efficacy of nifedipine versus progesterone in postponing preterm birth and to provide evidence of the biological process by changes in maternal serum calponin 1 level.Method: An oral dose of 20 mg nifedipine given three times daily was compared to a single dose of 400 mg intra-vaginal natural progesterone in a single-blinded, non-randomized controlled trial. Selected subjects were normal, singleton pregnancies between 28 - 34 weeks of gestational age with premature contraction and intact amniotic membrane. The primary outcome was a reduction in the frequency and strength of contraction, and the secondary measure was the adjustment of serum calponin before and after the intervention.Results: This finding was supported by reducing calponin levels in maternal sera. Despite the reduction of frequency and strength of contractions occurring in the nifedipine arm, serum calponin level increased, indicating that the myometrial contractility pathway was not completely deterred.Conclusion: This study revealed that natural progesterone was superior to nifedipine in treating premature contraction. It was also supported by evidence of maternal sera calponin level reduction, indicating disruption of the contraction pathway.Penurunan Serum Calponin 1 Ibu: Bukti yang Mendukung Keunggulan Progesteron Alami dibandingkan Nifedipine dalam Pengobatan Kontraksi Dini Tanpa KomplikasiAbstrakPendahuluan: Kelahiran prematur selalu didahului oleh kontraksi prematur. Hingga saai ini kelahiran prematur masih menjadi topik yang menantang karena dapat berkontribusi pada kematian neonatal. Pengobatan sering bertujuan memberikan waktu untuk pematangan paru-paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas nifedipin versus progesteron dalam menunda kelahiran prematur dan untuk memberikan bukti proses biologis melalui perubahan kadar serum calponin 1 ibu.Metode: Dosis oral 20mg nifedipin yang diberikan tiga kali sehari dibandingkan dengan dosis tunggal 400mg progesteron alami intra-vagina dalam uji coba single-blinded non-randomized controlled. Subjek yang dipilih adalah kehamilan normal, kehamilan tunggal usia kehamilan antara 28 - 34 minggu dengan kontraksi prematur dan selaput ketuban yang utuh. Hasil utama adalah pengurangan frekuensi dan kekuatan kontraksi dan ukuran sekunder adalah penyesuaian serum calponin sebelum dan sesudah intervensi.Hasil: Temuan ini didukung oleh penurunan kadar calponin dalam serum ibu. Meskipun terjadi pengurangan frekuensi dan kekuatan kontraksi pada lengan nifedipin, kadar serum calponin meningkat yang mungkin mengindikasikan bahwa jalur kontraktilitas miometrium tidak sepenuhnya terhalang.Kesimpulan: Hasilnya, penelitian ini mengungkapkan bahwa progesteron alami lebih unggul daripada nifedipin dalam pengobatan kontraksi dini. Hal ini juga didukung oleh bukti penurunan kadar serum calponin ibu yang mengindikasikan gangguan pada alur kontraksi.Kata kunci: Calponin 1, Kontraksi dini, Kelahiran prematur, Nifedipine, Progesteron
Copyrights © 2024