Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh orang tua tunggal dalam menjaga kesehatan mental anak pasca perceraian. Perceraian seringkali menimbulkan dampak psikologis yang signifikan bagi anak, sehingga diperlukan peran aktif orang tua dalam memberikan dukungan emosional. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui wawancara mendalam kepada orang tua tunggal yang memiliki anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi utama yang digunakan, yaitu keterbukaan komunikasi, pemberian dukungan emosional, dan penanaman rasa aman melalui pola asuh konsisten. Keterbukaan komunikasi dilakukan dengan memberikan ruang dialog dua arah agar anak dapat mengekspresikan perasaannya. Dukungan emosional diberikan melalui empati, perhatian, dan validasi perasaan anak. Sementara itu, penanaman rasa aman diwujudkan dengan konsistensi dalam aturan serta rutinitas keluarga. Keseluruhan strategi ini berkontribusi dalam mengurangi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, serta menjaga keseimbangan emosional anak pasca perceraian.
Copyrights © 2025