Penelitian ini mengeksplorasi pentingnya pengembangan literasi di tingkat Sekolah Dasar sebagai dasar penting dalam pendidikan anak-anak. Menurut Harvey J. Graff (2006), literasi adalah kemampuan menulis dan membaca, sedangkan Elizabeth Sulzby (1986) mendefinisikan literasi sebagai kemampuan berbahasa yang meliputi membaca, berbicara, menyimak, dan menulis. Dalam konteks modern, literasi tidak hanya mencakup kemampuan teknis ini tetapi juga kemampuan memahami, menafsirkan, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber, termasuk media digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam meningkatkan literasi siswa di Sekolah Dasar.Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui wawancara, angket, dan observasi dari kepala sekolah, guru, dan siswa di tiga sekolah dasar di Rembang. Sampel terdiri dari 38 siswa, dan teknik pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Analisis data dilakukan dengan mengkategorikan hasil tes literasi siswa ke dalam lima tingkat: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas siswa berada dalam kategori rendah (45%) dan sedang (31,6%) dalam hal literasi membaca, dengan hanya sebagian kecil yang berada dalam kategori sangat tinggi (7,9%) dan tinggi (13,2%). Temuan ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memerlukan dukungan lebih lanjut untuk meningkatkan minat dan kemampuan membaca mereka. Kesimpulannya, peningkatan literasi di jenjang Sekolah Dasar memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terstruktur. Strategi yang efektif, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, dan investasi dalam sumber daya pendidikan yang memadai diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan membangun fondasi literasi yang kuat bagi siswa, mempersiapkan mereka untuk sukses akademis dan kehidupan di masa depan.
Copyrights © 2024