<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi lembaga keuangan syariah sering menghadapi beberapa faktor makro ekonomi yang menjadi permasalahan seperti inflasi, currency exchange atau kurs mata uang, margin, pangsa pasar dan kebijakan BI Rate dan terjadi penyimpangan teori dengan kenyataan dimana seharusnya jika semakin tinggi jumlah pembiayaan semakin tinggi persentasi pada kinerja keuangan (ROA), tetapi kenyataannya terjadi kejanggalan dimana pembiayaan murabahah, pembiayaan ijarah dan ROA selalu mengalami perbedaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pembiayaan murabahah, dan pembiayaan ijarah terhadap kinerja keuangan PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) periode 2021-2023. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan neraca dan rasio keuangan secara triwulan tahun 2021-2023 pada PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Teknik analisis yang digunakan seperti analisis statistik deskriptif, analisis uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis yaitu uji t, uji F dan koefisiensi determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pembiayaan murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Secara parsial pembiayaan ijarah tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Dan secara simultan pembiayaan murabahah, dan pembiayaan ijarah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Kata Kunci: Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Ijarah, Kinerja Keuangan]]>
Copyrights © 2024
