Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemahaman konsep pecahan siswa sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran KoNGSi (Konkrit–Gambar–Abstrak–Aplikasi), serta menelaah pandangan guru terhadap implementasi model tersebut. Masalah kesulitan siswa dalam memahami konsep pecahan menjadi perhatian utama, mengingat pecahan merupakan salah satu materi yang bersifat abstrak dan kompleks bagi siswa usia dini. Model KoNGSi menawarkan pendekatan bertahap dan kontekstual untuk membantu siswa membangun pemahaman konseptual yang lebih kuat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Subjek penelitian terdiri dari 25 siswa kelas IV dan dua orang guru matematika di salah satu sekolah dasar di Kabupaten Bima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih mudah memahami pecahan ketika proses pembelajaran diawali dengan objek konkret, dilanjutkan dengan representasi visual, simbolisasi matematis, dan penerapan dalam konteks nyata. Sebagian besar siswa menunjukkan peningkatan dalam aspek pemahaman konseptual, kemampuan merepresentasi, serta keberanian menyampaikan penalaran matematis. Guru juga menyatakan bahwa model KoNGSi mempermudah mereka dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih sistematis dan bermakna.
Copyrights © 2025